I. PETA PEREKONOMIAN INDONESIA
1. keadaan
geografis
Ciri-ciri :
a. negara
kepulauan yang memiliki kurang lebih 13000 pulau (diantaranya 6000 pulau tak
berpenghuni) dengan luas kurang lebih 1.919.440 km
- banyaknya
pulau dapat menjadi suatu :
* kekuatan/kesempatan
*banyaknya pulau danluasnya wilayah Indonesia
menuntut suatu bentuk perencanaan dansrategi pembangunan,misalsrategi
berwawasan ruang.
* memilki dua musim yaitu musim hujan dan
musim kemarau yang mengakibatkan produk hasil bumi dan industri menjadi
spesifik agar sebaiknya dapat dimanfaatkan.
* kaya akan
bahan tambang, misal minyak bumi, yang pernah menjadi salah satu primadona dan
andalan komoditi ekspor.
* posisi wilayah Indonesia yang srategis,
terletak diantara dua benua (asia & australia) dan dua samudra (pasifik
& hindia) menjadikan tempat singgah atau lalu lintas perdagangan.
2. Mata
Pencaharian
Indonesia adalah
negara agraris dimana sebagian vesar penduduk berada di pedesaan dan sebagian
kecil di perkotaan, sehingga dapat disimpulkan :

b.
komoditisektor pertanian relatif tidak memilki nilai tambah yang
tinggi,sehingga masyarakat yang bermata pencaharian di sektor pertanian akan
semakin tertinggal.
Langkah-langkah
yang dapat ditempuh untuk mengatasi hal tersebut antara lain :
- memperbaiki
kehidupan petani dengan pola pembinaan dan pembangunan sarana dan prasarana
bidang pertanian.
- meningkatkan
nilai tambah komoditi pertanian (lokal/ekspor).
- mengembangkan
kegiatan agribisnis
- menunjang
kegiatan transmigrasi
3. Sumber Daya
Manusia
Masalah sumber
daya manusia yang dihadapi Indonesia antara lain :
- pertumbuhan
penduduk yang masih tinggi
- penyebaran
yang kurang merata
- kurang
seimbangnya struktur dan komposisi umur penduduk (penduduk usia muda>usia
tua: mutu penduduk yang relatif rendah )
Pertumbuhan
penduduk yang tinggi biasanya menimbulkan banyak masalah bagi suatu negara
apabila tidak diikuti dengan peningkatan produksi dan efisiensi di bidang
lainnya, misal menambah beban sumber daya yang belum produktif. (anak-anak,
manula, pengangguran). Tindakan-tindakan yang telah dilakukan pemerintah dalam
mengatasi pertumbuhan penduduk yang tinggi adalah :
a. melaksanakan
program Keluarga Berencana (KB) dengan tujuan memperlambat laju perumbuhan.
b. meningkatkan
mutu SDM melalui pendidikan formal/informal.
4. Struktur
Ekonomi Indonesia
-. tinjauan
makro-sektoral: misalnya sebuah perekonomian yang berstruktur agraris,
industrial, atau niaga, tergantung pada sektor industri yang menjadi tulang
punggung perekonomian.
-. Tinjauan
Keruangan (spasial); suatu perekonomian dapat dinyatakan berdasarkan struktur
kedesaan/tradisional dan berstruktur kekotaan/ modern tergantung pada apakah
wilayah pedesaan dengan teknologinya yang tradisional dapat mewarnai kehidupan
perekonomian itu.
- Tinjauan
Penyelenggaraan Kenegaraan
Struktur
perekonomian yang etatis, egaliter, dan borjuis. Struktur ini tergantung pada
siapa atau kalangan mana yang menjadi pemeran utama dalam perekonomian yang
bersangkutan, apakah pemerintah/negara, rakyat kebanyakan, kalangan
pemodaln/usahawan (kapitalis).
- Tinjauan
Birokrasi Pengambilan Keputusan
Suatu struktur
perekonomian yang sentralistis atau desentralistis. Selama era pembangunan
jangka panjang struktur perekonomian adalah sentralistis. Decision making lebih
banyak ditetapkan oleh pemerintah pusat, sedangkan pemerintah daerah lebih
cenderung menjadi pelaksana atau pendengar. Struktur ini keliatan rapi karena
budaya masyarakat Indonesia yang paternalistik.
Struktur ekonomi
yang sekarang kita hadapi adalah struktur transisional yaitu peralihan dari
struktur agraris ke industrial,dari struktur statis ke borjuis, dari struktur pedesaan/tradisional
ke perkotaan/modern dan dalam hal pengambilan keputusan mulai ke struktur
desentralisasi.
II SISTEM
EKONOMI INDONESIA
Pengerian Sistem
Sistem pada dasarnya adalah suatu
“organisasi besar” yang menjalin berbagai subyek/obyek serta perangkat
kelembagaan dalam suatu tatanan tertentu.
Suatu sistem perlu memilki ciri sebagai
berikut:
1. memilki tujuan
2. mempunyai batas yang memisahkannya
dari lingkungan
3. walaupun mempunyai batas, sistem
tersebut bersifat terbuka, dalam arti berinteraksi juga dengan lingkungannya
4. suatu sistem dapat terdiri dari
beberapa subsistem yang biasa juga disebut dengan bagian; unsur atau komponen.
5.walaupun
sistem tersebut terdiri dari beberapa komponen; bagian; atau unsur, tidak
berarti bahwa sistem tersebut merupakan sekedar kumpulan dari bagian-bagian;
unsur atau komponen tersebut, melainkan merupakan suatu kebulatan yang utuh dan
padu (sifat wholism).
6. adanya saling
hubungan dan ketergantungan baik di dalam sistem itu sendiri maupun dengan
lingkungannya.
7. setiap sistem
melakukan kegiatan atau proses transformasi atau proses mengubah masukan
menjadi keluaran.
8. di dalam
setiap sistem terdapat mekanisme kontrol dengan memanfaatkan tersedianya umpan
balik.
9. karena adanya
mekanisme kontrol maka sistem mempunyai kemampuan mengatur diri sendiri dan
menyesuaikan diri dengan lingkungannya.
Sistem-sistem ekonomi
Sistem ekonomi
adalah suatu sistem yang mengatur serta menjalin hubungan ekonomi antar manusia
dengan seperangkat kelembagaan dalam suatu tatanan kehidupan.
Dalam kegiatan
berekonomi, maka sebuah sistem ekonomi terdiri atas unsur-unsur manusia sebagai
subyek dan barang-barang ekonomi sebagai objek, dibantu dengan seperangkat
kelembagaan yang mengaturnya.
Sistem ekonomi
suatu negara dapat dibedakan berdasarkan beberapa sudut tinjauan seperti :
1. sistem
pemilikan sumber daya/faktor-faktor produksi
2. keleluasaan
masyarakat untuk saling berkompetisi satu sama lain dan untuk menerima imbalan
atas prestasi kerjanya.
3. peranan
pemerintah dalam mengatur mengarahkan dan merencanakan kehidupan bisnis dan
perekonomian secara umum.
Sistem
perekonomian pasar (liberal)
- mengakui
pemilikan individual atas sumber-sumber daya ekonomi atau faktor-faktor
produksi
- kompetisi
antar individu dalam memenuhi kebutuhan hidup
- persaingan
antar badan usaha dalam mengejar keuntungan
- tidak terdapat
kekarangan atau batasan bagi orang perorangan dalam menerima imbalan atas
prestasi kerjanya. Campur tangan pemerintah sangat minim, karena pemerintah
hanya sebagai pengamat/pelindung perekonomian
- menyandarkan
sepenuhnya pada mekanisme pasar (penawaran&permintaan)- prinsip laissez
faire (persaingan bebas) dan meyakini invible hand dalam menuju efisiensi
ekonomi.
- contoh :
Amerika Serikat, Eropa Barat
Sistem Perekonomian Perencanaan (etatis/sosialis)
- pencetus Karl
marx
- sumber daya
ekonomi atau faktor produksi diklaim sebagai milik negara.
- menekankan
kebersamaan masyarakat dalam menjalankan dan memajukan perekonomian
- imbalan yang
diterima orang perorangan berdasarakan pada kebutuhannya bukan pada jasanya
- prinsip
keadilan- setiap orang menerima imbalan yang sama
- campur tangan
pemerintah sangat tinggi karena yang menentukan dan merencanakan 3 persoalan
pokok ekonomi what, how, dan for whom
- pasar harus
dikendalikan melalui perencanaan terpusat
- contoh : Uni
Soviet, Eropa Timur
Sistem Ekonomi Campuran
- sistem
campuran antara kapitalis dan sosialisme, kadang-kadang kadar kapitalis lebih
tinggi atau kadar sosialismenya lebih rendah
- menyarankan
perlunya campur tangan pemerintah secara aktif dalam kebebasan pihak swasta
dalam melaksanakan kegiatan ekonominya.
- contoh :
negara-negara berkembang: negara Dunia Ketiga
Sejarah Singkat Sistem Ekonomi Indonesia
Pada awal
perkembangannya perekonomian Indonesia menganut sistem ekonomi pancasila
Awal 1950 s/d
1957 - corak liberalisme
1960 s/d masa
orde baru- corak etatisme
Sistem Ekonomi
di Indonesia
Sistem ekonomi
Indonesia adalah Demokrasi Ekonomi dengan ciri-ciri positif
* perekonomian
disusun sebagai usaha bersama berdasarkan atas azas kekeluargaan
* cabang-cabang
produksi yang penting bagi negara dan menguasai hajat hidup orang banyak
dikuasai negara
* bumi, air dan
kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan
untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat
* sumber-sumber
kekayaan dan keuangan negara digunakan dengan pemufakatan lembaga-lembaga
perwakilan rakyat, serta pengawasan terhadap kebijaksanaannya ada pada
lembaga-lembaga perwakilan
* warga negara
memilki kebebasan dalam memilih pekerjaan yang dikehendaki serta mempunyai hak
akan pekerjaan dan penghidupan yang layak
* hak milik perorangan
diakui dan pemanfaatannya tidak boleh bertentangan dengan kepentingan
masyarakat
* potensi,
inisiatif dan daya kreasi setiap warga negara dikembangkan sepenuhnya dalam
batas-batas yang tidak merugikan kepentingan umum
* fakir miskin
dan anak-anak yang terlantar dipelihara oleh negara
III. PENDAPATAN NASIAONAL, PERTUMBUHAN, DAN STRUKTUR
EKONOMI
Prestasi
ekonomi suatu bangsa atau negara dapat nilai dengan berbagai ukuran agregat.
Secara umum, prestasi tersebut diukur melalui sebuah besaran dengan istilah
Pendapatan Nasional. Meskipun bukan merupakan satu-satunya ukuran untuk menilai
prestasi ekonomi suatu bangsa, ia cukup representatif dan sangat lazim
digunakan. Pendapatan nasional bukan hanya berguna untuk menilai perkembangan
ekonomi suatu negara dari waktu ke waktu, tapi juga membandingkannya dengan
negara lain. Rinciannya secara sektoral dapat menerangkan struktur perekonomian
negara yang bersangkutan.
KONSEP-KONSEP PENDAPATAN NASONAL
Istilah
pendapatan nasional dapat berarti sempit dan berarti luas. Dalam arti sempit,
pendapatan nasional trerjemahaan langsung dari nasional income. Sedangkan dalam
arti luas pendapatan nasional dapat merujuk ke Produk Domestik Bruto(PDB) atau
Gross Domestic Product (GDP); atau merujuk ke Produk Nasional Bruto (PNB) atau
Gross National Product (GNP); produk Nasional Netto (PNN) atau Net National
Income (NNI); atau merujuk pada pendapatan nasional (PN) alais Natinal Income (NI) tadi.
METODE PENGHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL
Penghitungan
pendapatan nasional indonesia dimulai dengan Produk Domestik Bruto. PDB itu
sendiri, sebagaimana diketahui, dapat dihitung atau diukur dengan tiga macam
pendekatan yaitu (1) pendekatan produksi; (2) pendekatan pendapatan; dan (3)
pendekatan pengeluaran.
Menurut
pendekatan produksi, PDB adalah jumlah nilai barang dan jasa akhir yang
dhasilkan oleh berbagai unit produksi di wilayah suatu negara dalam jangka
waktu setahun. Unit-unit produksi dimaksud secara garis besar dipilah-pilah
menjadi 11 sektor atau lapangan usaha yaitu (1) pertanian, (2) pertambangan dan
penggalian, (3) industri pengolahan, (4) listrik, gas, dan air minum, (5)
bangunan, (6) perdagangan, (7) pengangkutan dan komunikasi, (8) bank dan
lembaga keuangan lainnya, (9) sewa rumah, (10) pemerintahan, dan (11) jasa-jasa.
Sedangkan
menurut pendekatan pendapatan, PDB adalah jumlah balas jasa yang diterima oleh
faktor-faktor produksi yang turut serta dalam proses produksi di wilayah suatu
negara dalam jangka waktu setahun. Balas jasa produksi dimaksud meliputi upah
dan gaji, sewa tanah, bunga modal,dan keuntungan. Semuanya dihitung sebelum
dipotong pajak penghasilan dan pajak langsung lainnya. Dalam definisi ini, PDB
juga mencakup penyusutan dan pajak-pajak tak langsung netto. Jumlah semua
komponen pendapatan ini per sektor disebut nilai tambah bruto sektoral.
Adapun
menurut pendekatan pengeluaran, PDB adalah jumlah seluruh komponen permintaan
akhir, meliputi (1) pengeluaran konsumsi rumah tangga danlembaga swasta yang
tidak mencari keuntungan, (2) pembentukan modal tetap domestik bruto dan
perubahan stok, (3) pengeluaran konsumsi pemerintah, serta (4) ekspor neto
(yaitu ekspor dikurangi impor), dalam jangka waktu setahun.
Pajak
tak langsung neto adalah jumlah seluruh pajak tak langsung dipungut pemerintah
dikurangi jumlah seluruh subsidi yang diberikan pemerintah. Apabila produk
nasional neto (PNN) atas dasar harga pasar tadi dikurangi dengan pajak tak
langsung neto ini, maka diperolehlah angka produksi nasional neto atas dasar
biaya faktor produksi. PNN atas dasar biaya faktor produksi inilah yang disebut
dengan pendapatan nasional (national income).
Metode Penghitungan Pertumbuhan Riil
Untuk
menghitung pertumbuhan ekonomi riil, terlebih dahulu harus dihilangkan pengaruh
perubahan harga yang melekat pada angka-angka agregat ekonomi menurut harga
berlaku (curret prices), sehingga terbentuk angka agregat ekonomi menurut harga
konstan (constant proces) tahun tertentu. Dalam hal ini, ada tiga metode untuk
mengubah angka menurut harga berlaku menjadi angka menurut harga konstan yaitu
(1) metode revaluasi, (2) metode ekstrapolasi, (3) metode deflasi.
Metode revaluasi dilakukan dengan
cara menilai produksi masing-masing tahun dengan menggunakan harga tahun
tertentu yang dijadikan tahun dasar.
Metode ekstraporasi dilakukan dengan cara memperbaharui nilai tahun dasar
sesuaidengan indeks produksi atau tingkat pertumbuhan riil dari tahun
sebelumnya. Sedangkan metode deflasi dilakukan
dengan cara membagi nilai masing-masing tahun dengan harga relatif yang sesuai.
Metode
Penghitungan Nilai Tambah
Nilai
tambah (added value) adalah selisih antara nilai akhir (harga jual) suatu
produk dengan nilai bahan bakunya. Nilai tambah sektoral suatu produk
mencerminkan nilai tambah produk tersebut di sektor yang bersangkutan. Nilai
tambah yang dihitung menurut harga tahun yang berjalan disebut nilai tambah
menurut harga berlaku. Nilai tambah dapat dihitung menurut harga konstan pada
tahun dasar tertentu. Untuk menghitung nilai tambah menurut harga konstan
terdapat empat macam cara yaitu (1) metode deflasi ganda; (2) metode
ekstrapolasi langsung; (3) metode deflasi langsung; dan (4) metode deflasi
komponen. Tiga yang pertama diterapkan dalam perhitungan PDB menurut pendekatan
produksi, sedangkan yang terakhir digunakan dalam perhitungan PDB menurut pendekatan
pendapatan.
Struktur Ekonomi
di Indonesia
Struktur
ekonomi sebuah negara dapat dilihat dari berbagai sudut tinjauan. Dalam hal
ini, struktur ekonomi dapat dilihat setidak-tidaknya berdasarkan empat macam
sudut tinjauan yaitu :
1.
tinjauan makro sektoral
2.
tinjauan keruangan
3.
tinjauan penyelenggaraan kenegaraan
4.
tinjauan biropkrasi pengambilan keputusan
Dua
yang disebut pertama merupakan tinjauan ekonomi murni, sedangkan dua yang
disebut kemudian merupakan tinjauan politik.
IV. PELAKU-PELAKU
EKONOMI INDONESIA
Pelaku-pelaku
ekonomi dalam ekonomi mikro dan dalam ekonomi makro :
Ekonomi Mikro
diantaranya: pemilik faktor produksi, konsumen, produsen
Ekonomi Makro
diantaranya; sektor rumah tangga, sektor swasta, sektor pemerintah, luar negri
a. Pelaku-pelaku
ekonomi Indonesia
Sesuai konsep
trilogi Pembangunan (pertumbuhan, pemerataan dan kestabilan ekonomi) pelaku
dalam perekonomian Indonesia mempunyai fungsi sebagai berikut:
- koperasi: pemerataan hasil ekonomi, pertumbuhan
kegiatan ekonomi, kestabilan yang mendukung kegiatan ekonomi.
- swasta:
pertumbuhan kegiatan ekonomi, pemerataan hasil ekonomi, kestabilan yang
mendukung kegiatan ekonomi
- pemerintah
BUMN: kestabilan yang mendukung kegiatan ekonomi, pemerataan hasil ekonomi,
pertumbuhan kegiatan ekonomi
Koperasi,
swasta, dan BUMN
Koperasi
Pasal 33 ayat
(1) UUD 1945 “perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan atas
kekeluargaan”
Dalam sektor
modern bentuk-bentuk demokrasi ekonomi
yang berdasarkan kekeluargaan dapat terjelma dalam bentuk-bentuk misalnya :
- mengembangkan koperasi diantara
buruh dan karyawan, koperasi merupakan wahana untuk meninggikan
kesejahteraan buruh dan meningkatkan kecerdasan.
- Adanya hubungan perburuhan sasuai
dengan asas-asas kekeluargaan agar terjalin semangat kerja
- Kemungkinan koperasi simpan pinjam
diantara buruh/karyawannya dapat menjadi pemegang saham
- Kemungkinan buruh bisa mendapatkan
hak untuk ikut mengatur perusahaan dimana dia bekerja
Pemerintah
mendorong pengembangan koperasi berlandaskan azas swadaya mesyarakat sendiri,
azas sukarela, azas kepentingan bersama (mufakat atas dasar musyawarah) serta
bergerak atas dasar inisiatif ekonomi.
BUMN
Prinsip
demokrasi elonomi sesuai pasal 33 UUD 1945 “ produksi dikerjakan oleh semua;
untuk semua dibawah pimpinan atau pemilihan anggota-anggota masyarakat” dengan
penjelasan sebagai berikut : “hanya perusahaan yang tidak menguasasi hajat
hidup orang banyak boleh ada ditangan orang seorang”, maka bumi dan air dan
kekayaan alam yang terkandung di dalam bumi adalah pokok-pokok kemakmuran
rakyat sebab itu harus dikuasai oleh negara (perusahaan milik negara misal
BUMN, BUMD dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat. Jadi
kehidupan BUMN dilandasi secara konstitusional oleh Pasal 33 UUD 1945.
Latar belakang
pendirian BUMN :
* beberapa
merupakan kelanjutan perusahaan-perusahaan yang didirikan sebelum kemerdekaan
misal CTC (Central Trading Company) yang kemudian menjadi PT. Panca Niaga.
* sesudah tahun
1950 berdiri perusahaan negara seperti Perusahaan Perkebunan Negara (PPN)
sebagai akibat nasionalisasi perusahaan-perusahaan perkebunan milik Belandaoleh
pemerintah, kemudian PN PELNI akibat nasionalisasi KPM milik Belanda.
Swasta
Perusahaan
swasta adalah perusahaan dengan motivasi utama yaitu mencari keuntungan atau profit
motive. Perseroan Terbatas yang selanjutnya disebut perseroan adalah badan
hukum yang didirikan berdasarkan perjanjian, melakukan kegiatan usaha dengan
modal dasar yang seluruhnya terbagi dalam saham, dan memenuhi persyaratan yang
di tetapkan dalam undang-undang ini serta peraturan pelaksanaannya.
V. PEMBANGUNAN DAN
PERTUMBUHAN EKONOMI
1.
Pembangunan Ekonomi
Pembangunan
ekonomi suatu negara/wilayah tidak akan terjadi manakala tidak ditunjang
pertumbuhan ekonomi, namun demikian pertumbuhan ekonomi bukan satu-satunya
ukuran keberhasilan pembangunan ekonomi.
Pembangunan ekonomi merupakan usaha untuk meningkatkan dan mempertahankan
kenaikan produk domestik bruto per kapita dengan memperhatikan pertumbuhan
jumlah penduduk dengan memperbaiki struktur ekonomi untuk mencapai
kesejahteraan masyarakat.
-
Tujuan Pembangunan Ekonomi
Tujuan pembangunan ekonomi adalah
untuk mencapai kesejahteraan masyarakat dengan sasaran :
1. Meningkatkan persediaan dan pemerataan kebutuhan pokok masyarakat
2. Meningkatkan taraf hidup dengan cara meningkatkan pendapatan, penyediaan lapangan kerja, pemerataan pendidikan, nilai-nilai budaya, dll.
3. Memperluas jangkauan pilihan ekonomi dan sosial dengan membebaskan perbudakan, ketergantungan dan penderitaan
1. Meningkatkan persediaan dan pemerataan kebutuhan pokok masyarakat
2. Meningkatkan taraf hidup dengan cara meningkatkan pendapatan, penyediaan lapangan kerja, pemerataan pendidikan, nilai-nilai budaya, dll.
3. Memperluas jangkauan pilihan ekonomi dan sosial dengan membebaskan perbudakan, ketergantungan dan penderitaan
-
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pembangunan Ekonomi
1. Faktor-faktor Ekonomi,
meliputi sumber daya alam, sumber daya manusia, modal, kewirausahaan dan
teknologi (faktor produksi)
2. Faktor Non-Ekonomi, seperti stabilitas ekonomi dan keamanan negara, pelayanan birokrasi yang memihak masyarakat, etos kerja dan kondisi sosial masyarakat.
2. Faktor Non-Ekonomi, seperti stabilitas ekonomi dan keamanan negara, pelayanan birokrasi yang memihak masyarakat, etos kerja dan kondisi sosial masyarakat.
-
Indikator Pembangunan Ekonomi
1. Pertumbuhan Produk Domestik
Bruto, yaitu total produksi barang dan jasa yang dihasilkan suatu negara
dalam 1 tahun
2. Produk Domestik Bruto per Kapita, negara mengusahakan agar PDB per kapita naik secara simultan (terus-menerus) seiring dengan pertumbuhan penduduk
3. Indeks Kualitas Hidup, merupakan merupakan indeks non-ekonomi untuk mengukur tingkat kesejahteraan masyarakat (Phisical Quality of Life Index). PQLI terdiri atas 3 indikator yaitu kematian bayi, angka harapan hidup, tingkat ‘melek huruf’
4. Indeks Pembangunan Manusia, meliputi indeks gabungan dari indeks harapan hidup, indeks pendidikan, indeks standar hidup yang layak
2. Produk Domestik Bruto per Kapita, negara mengusahakan agar PDB per kapita naik secara simultan (terus-menerus) seiring dengan pertumbuhan penduduk
3. Indeks Kualitas Hidup, merupakan merupakan indeks non-ekonomi untuk mengukur tingkat kesejahteraan masyarakat (Phisical Quality of Life Index). PQLI terdiri atas 3 indikator yaitu kematian bayi, angka harapan hidup, tingkat ‘melek huruf’
4. Indeks Pembangunan Manusia, meliputi indeks gabungan dari indeks harapan hidup, indeks pendidikan, indeks standar hidup yang layak
-
Masalah Yang Dihadapi Dalam Pembangunan Ekonomi
1. Kemiskinan dan ketimpangan
pendapatan
2. Pengangguran
3. Tingkat inflasi yang tinggi
4. Kerusakan sumber daya alam
2. Pengangguran
3. Tingkat inflasi yang tinggi
4. Kerusakan sumber daya alam
2.
Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan
ekonomi adalah peningkatan hasil produksi (output) dalam tingkatan nyata
ekonomi, dan diukur melalui angka perubahan hasil produksi setiap tahunnya
dalam jangka yang panjang.
- Faktor-Faktor
Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Ekonomi:
a) Sumber Daya
Alam (SDA).
Suatu negara
yang sumber daya alamnya melimpah, seperti kesuburan tanah, iklim, cuaca, hasil
hutan dan tambang, akan mempunyai kesempatan yang besar untuk mencapai
pertumbuhan ekonomi yang pesat.
b) Modal dan
Teknologi.
Modal dan
teknologi sangat penting artinya bagi pertumbuhan ekonomi, karena dipergunakan
untuk mengolah SDA yang masih bersifat potensial (belum dimanfaatkan) menjadi
SDA yang dapat dipergunakan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Modal
dan teknologi mampu mempertinggi tingkat efisiensi, membuka penemuan baru, dan
meningkatkan kualitas produksi.
c) Sumber Daya
Manusia (SDM).
Keberhasilan
pembangunan sangat ditentukan oleh sumber daya manusia, karena manusia
merupakan pelaksana pembangunan ekonomi. Semakin tinggi kualitas SDM dalam
suatu negara, maka semakin tinggi pula tingkat produktifitas di negara tersebut
\
d) Sistem sosial
dan sikap masyarakat.
Masyarakat
modern akan lebih terbuka dan bersifat positif terhadap perubahan yang secara
otomatis ditimbulkan oleh pembangunan ekonomi, sehingga pertumbuhan ekonomi
dapat segera terwujud.
e) Luas pasar
atau pangsa pasar.
Barang dan jasa
yang akan dijual kepada konsumen membutuhkan daerah pemasaran dan pangsa pasar
yang tepat, baik di dalam maupun di luar negeri. Semakin luas daerah pemasaran
dan pangsa pasar yang dimiliki, akan semakin besar pula peluang untuk mencapai
pertumbuhan ekonomi.
No comments:
Post a Comment