CAPOEIRA, TRAVELLING, STUDY AND LOVE

My LIfe My Adventure

Sunday, March 2, 2014

Camila Vallejo Dukung Perjuangan Mahasiswa

Pemberontakan mahasiswa di Quebec, Kanada, terus mendapat dukungan dan solidaritas dari berbagai belahan dunia. Kali ini dukungan dan apresiasi datang dari salah seorang pemimpin gerakan mahasiswa Chile, Camila Vallejo. Kepada media Kanada di Santiago, Chile, Camila Vallejo mengatakan, pihaknya terus menyimak perkembangan perjuangan mahasiswa di Quebec melalui jaringan mahasiswa internasional. “Satu yang aku bayangkan, (perjuangan) ini tidak sebatas di arena pendidikan, tapi juga ada satu hal yang lebih besar, bahwa harus ada visi tentang masyarakat yang berbeda dengan saat ini,” katanya. Vallejo juga berbicara soal represi polisi yang terjadi di Chile dan Quebec. “Aku berharap bahwa kaum muda di sana…mempertahankan keyakinan mereka, kekuatan, dan harapan,” pintanya. Bagi Vallejo, gerakan mahasiswa di Chile sudah mencapai banyak kemajuan. “Kami telah melihat Chile berkat kejadian di tahun 2011. Telah terjadi perubahan tentang bagaimana kami mendengar masyarakat sipil menghadapi ketidakadilan, dari sebuah sistim politik anti-demokrasi yang kami punyai, model ekonomi yang memperdalam ketidakadilan, untuk kebutuhan organisasi yang lebih baik untuk masyarakat sipil,” katanya. Camila Vallejo, anggota sayap pemuda komunis Chile, melihat beberapa persamaan antara gerakan mahasiswa di Chile dan Quebec. Ia mengatakan, satu pelajaran yang sangat penting, yang juga mungkin berguna bagi rekan-rekannya di Kanada, bahwa ini bukan hanya soal pendidikan. “Di Chile, ada kegelisahan yang hendak bangkit, yang kadang tidak terekspresikan, menemukan jalan keluarnya melalui gerakan untuk pendidikan,” katanya. Ia menjelaskan, di Chile muncul pertanyaan mendalam mengenai model ekonomi yang sedang berjalan, yaitu neoliberalisme, dan juga tentang bagaimana sistim politik di sana beroperasi: tidak merespon kebutuhan rakyat mayoritas melainkan hanya segelintir kelompok bisnis. Protes di Montreal, Quebec, mengambil banyak pelajaran dari Amerika latin. Pada setiap malam, mahasiswa dan rakyat turun ke jalan dengan memukul panci dan wajan. Ini merupakan bentuk protes yang populer di Amerika Latin. Pertama kali digunakan di Chile saat melawan kediktatoran Pinochet. Dan, seperti juga di Chile dan gerakan mahasiswa dimanapun, gerakan mahasiswa di sebut-sebut telah melahirkan tokohnya. Salah satunya adalah Gabriel Nadeau-Dubois, juru bicara dari kelompok mahasiswa bernama CLASSE. Ia telah menjadi sorotan dan media mainstream mendapuknya sebagai tokoh perlawanan. Camila Vallejo sendiri juga disebut “bintang protes”. New York Time menyebut Vallejo sebagai “Revolusioner Paling Mempesona Di Dunia”. Juga, pada tahun lalu, Guardian Inggris menempatkannya sebagai “person of the year in 2011”.

Saturday, March 1, 2014

Kepastian Makam Tan Malaka PART II


Pemeriksaan DNA yang dilakukan pada kasus ini adalah pemeriksan Y-Short Tandem Reparts (Y-STR). Y-STR merupakan DNA inti (c-DNA) yang diturunkan secara total dari seorang pria kepada semua anaka laki-lakinya. Pada kasus ini Y-STR diturunkan oleh ayah Tan Malaka lepada Tan Malaka dan adik laki-lakinya. Adik lakinya kemudian menurunkan DNA yang sama kepada anak lakinya, yaitu Zulfikar yang sekarang masih hidup. Jika benar kerangka yang diperiksa adalah Tan Malaka, maka profil Y- STR dari kerangka tersebut akan sama persis dengab profil Y-STR dari Zulfikar.

Pemeriksaan terhadap sampel gigi maupun tulang atap tengkorak di laboratorium di dalam negeri tidak berhasil mendapatkan DNA manusia dari sampel-sampel tersebut, sehingga tidak berhasil didapatkan profil Y-STR dari kerangka tersebut. Penyebab terjadinya keadaan "kerangka tanpa DNA" seperti yang ditemukan pada kasus ini dikenal sebagai kasus "bog body" yang dapat terjadi akibat pengaruh lingkungan yang lembab dan basah si sekitar kerangka, yang terkubur di daerah aliran sungai.

PERLU DIPUTUSKAN

Empat tahun berlalu setelah dilakukan penggalian makanm Tan Malaka di selopanggung Kediri. Bangsa indonesia menunggu kepastian. Tidak usah lagi Tim forensik Tan Malaka itu keliling dunia membawa sekian miligram tulang dan gigi Tan Malaka dalam pertemuan ilmiah internasional. Cukup diputuskan apakah penelitian ini berhasil atau gagal atau berhasil sebagian. Namun apapun hasilnya sudah bisa ditetapkan bahwa makam Tan Malaka memang ditempat itu. Menurut sejarawan Harry Poeze yang selama hayatnya meneliti tentang Tan Malaka, berdasarkan wawancara dan dokumen sejarah, lokasi itu memang benar disana dengan kualifikasi 90%. Jadi kesimpulan Forensik itu dapat di beri nilai 10% saja.

Kunjungan pada seminar forensik internasional tentu atas biaya pribadi tim dokter. Sedangkan biaya penggalian makam diperoleh dari donatur yakni Taufik Kiemas yang waktu itu belum menjadi ketua MPR. jelas itu uang pribadi karena diserahkan secara cash dua kali pembayaran (total 100 juta) di pompa bensin milik taufik kiemas di daerah tebet jakarta. Seharusnya negara (dalam hal ini kementrian sosial) yang mengurus anggaran kegiatan ini.

Sudah waktunya sisa jenazah Tan Malaka itu dipindahkan ke taman makam pahlawan Kalibata. Di lokasi yang lama di kediri, didirikan tugu peringatan bahwa disana pernah disemayamkan seorang pahlawan nasional. Pemindahan makam ke kalibata merupakan semacam pengakuan bersalah pemerintah indonesia yang selama 30 tahun pemerintah Orde Baru menghilangkan nama Tan Malaka dalam daftar pahlawan yang diajarkan di sekolah.

Dr. Asvi Warman Adam, Sejarawan LIPI

Pantai Timur Pangandaran

Pantai Timur Pangandaran
Snorklling

Capoeira Brasil Indonesia

Capoeira Brasil Indonesia

Gabung Aja Di Kiri

Gabung Aja Di Kiri

Roda

Roda

Maculele Performance

Maculele Performance