CAPOEIRA, TRAVELLING, STUDY AND LOVE

My LIfe My Adventure

Monday, May 21, 2012

Kewirausahaan


Ringkasan Proyek

A. MANAJEMEN
  1. Nama Perusahaan                                 : EMPING RASA USAHA     
  2. Nama Pemilik/Pimpinan Perusahaan : Valinda   
  3. Bidang Usaha                                       : Makanan Ringan
  4. Jumlah Karyawan/Tenaga Kerja           : 15

B. PEMASARAN
  1. Produk yang Dipasarkan                       : Emping
  2. Sasaran Konsumen/Pembeli                   : Pasar, Swalayan, Toko makanan ringan
  3. Penetapan Harga Jual                           : Rp 15.000/bungkus

C. PRODUKSI/OPERASI                           
  1. Ketersediaan Bahan Baku                     : Membeli langsung ke petani melinjo
  2. Fasilitas/Sarana Produksi                      : Perusahaan kami telah memiliki kendaraan
  sebagai alat untuk pemasaran produk kami.

D. KEUANGAN
1.      Total Pembiayaan Proyek                     :
2.      Modal Sendiri                                       :









BAB I
PENDAHULUAN
Tanaman melinjo dapat tumbuh pada ketinggian tempat 0-1.200 m dpl. Dengan demikian, tanaman melinjo dapat tumbuh di pegunungan berhawa lembab, bisa juga didataran rendah yang relatif kering. Namun agar dapat berproduksi secara maksimal, melinjo sebaiknya ditanam di dataran rendah yang ketinggiannya tidak lebih dari 400 m dpl dan dengan curah hujan sekitar 3.000-5.000 mm/tahun merata sepanjang tahun.
Pohon melinjo sudah dapat dipanen setelah berumur 5-6 tahun. Panen dilakukan dua kali
setahun.
Panen besar sekitar bulan Mei-Juli, sedangkan panen kecil sekitar bulan Oktober- Desember. Sedangkan pemungutan bunga dan daun muda dapat dilakukan kapan saja. Hasil melinjo per pohon untuk tanaman melinjo yang sudah dewasa bervariasi antara 15.000-20.000 biji. Menurut petani, tanaman melinjo umur 15 tahun hasil produksi buahnya mencapai 50 kg klatak (buah yang telah dikupas kulitnya) sekali panen, berarti produksi yang diperoleh klatak 100 kg/pohon/tahun.
Berbagai bagian dari pohon melinjo dapat dimanfaatkan sebagai bahan makanan.
Diantaranya, daun, biji melinjo dan kulit biji melinjo sering dimanfaatkan sebagai bahan untuk sayur. Selain itu, bijinya juga dapat diolah menjadi emping. dalam mengolah biji melinjo menjadi emping  , sebaiknya biji melinjotidak disimpan terlalu lama sebelum diolah menjadi emping. Buah melinjo yang disimpan lebih dari tiga bulan tanpa fasilitas penyimpanan yang baik akan mempengaruhi kualitas emping yang dihasilkan.
Emping melinjo adalah sejenis keripik yang dibuat dari biji melinjo yang telah tua. Proses
pembuatan emping tidak sulit dan dapat dilakukan dengan menggunakan alat-alat sederhana. Emping melinjo merupakan salah satu komoditi pengolahan hasil pertanian yang memiliki nilai tinggi, baik karena harga jual yang relatif tinggi maupun sebagai komoditi ekspor yang dapat mendatangkan devisa. Sejauh ini, emping diekspor ke negara-negara tetangga di antaranya ke Singapura, Malaysia dan Brunei. Bahkan, pasar ekspor yang potensial menjangkau Jepang, Eropa dan Amerika.


A.        LATAR BELAKANG

            Emping Mlinjo adalah salah satu varian makanan tradisional Indonesia,yang sudah banyak dikenal oleh masyarakat luas. Makanan kecil ini berbahan baku biji / buah mlinjo (Gnetum Gnemon) dengan kualitas terbaik yang diproses secara home industi. Meskipun diproduksi dalam skala rumahan, namun tetap mengedepankan aspek higienis dalam produksi, serta penerapan kualiti kontrol yang sangat ketat sehingga menghasilkan kualitas produk yang prima dengan rasa yang khas.
            Emping melinjo dapat dibagi menjadi beberapa jenis tergantung kualitas emping. Emping yang bermutu tinggi adalah emping yang sesuai dengan standar (SNI 01-3712-1995) yaitu
1.emping yang tipis sehingga kelihatan agak bening dengan
2. diameter seragam
3.kering sehingga dapat digoreng langsung.
Sampai sekarang, pembuatan emping yang bermutu tinggi masih belum dapat dilakukan dengan bantuan alat mekanis pemipih. Emping ini masih harus dipipihkan secara manual oleh pengrajin emping yang telah berpengalaman. oleh karena pembuatan emping yang bermutu tinggi masih belum dapat dilakukan dengan bantuan alat mekanis pemipih kami memproduksi emping berkualitas super dengan bantuan masyarakat desa limpung dan sekitarnya yang pada umumnya ibu rumah tangga.









BAB II
GAMBARAN UMUM


A.     NAMA USAHA
Usaha yang akan dikembangkan diberi nama “Emping Rasa” dengan badan usaha berbentuk CV yang didaftarkan ke notaris sehingga memiliki badan hukum yang tetap.


B.     RENCANA LOKASI USAHA
Rencana lokasi operasional usaha akan ditempatkan di daerah yang memenuhi syarat sebagai berikut :
·        Lokasi dekat dengan kawasan tempat – tempat wisata.
·        Lokasi berada di pusat keramaian, misalnya di pasar dan perkantoran.
·        Lokasi berada ditengah kawasan ramai penduduk.

C.     TARGET PELANGGAN
Target pelanggan usaha ini adalah : semua masyarakat pada umumnya yang ingin membawakan oleh-oleh buat keluarga atau rekan kerja/teman.

D.     JENIS USAHA
Jenis usaha yang direncanakan sesuai dengan Sumber Daya Manusia (SDM) yang dimiliki adalah :
1.      Tempat usaha seperti toko makanan
Target kami adalah setiap bulan menambah cabang usaha baru, walau tidak menutup kemungkinan pada bulan yang sama didirikan beberapa cabang  usaha sekaligus.


E.      KEUNGGULAN KAMI
            Kami memiliki keunggulan antara lain :
·        Semua bahan baku kami dapatkan dari petani melinjo langsung sehingga biaya produksi dapat kami tekan seminim mungkin kemudian emping yang kami produksi merupakan emping berkualitas super dan tidak memakai bahan pengawet.


F.      MODAL & KEUNTUNGAN
Modal yang kami butuhkan untuk mendirikan usaha ini plus biaya operasional selama satu bulan pertama adalah 15.000.000 dengan perkiraan laba bersih minimal Rp6.000 per buannya. Sehingga usaha diperkirakan akan BEP pada bulan ke 10 ( dengan asumsi satu bulan pertama  balum mendapatkan keuntungan maksimal.
Sedangkan modal untuk usaha selain warnet adalah mengambil dari beberapa sumber antara lain :
1.      penambahan modal oleh pemodal
2.      keuntungan bulanan pemodal, bila pemodal ingin menambah investasi
3.      keuntungan bulanan pengelola, bila pengelola ingin ikut menanam saham
4.      dari pemodal lain yang ingin ikut andil menanamkan saham
5.      dari dana penyusutan barang yang ternyata tidak terpakai.

G.     STRATEGI PROMOSI
Strategi yang akan kami jalankan pada usaha ini antara lain :
1.      Bekerja sama dengan pihak tempat-tempat wisata, mini market, toko makanan ringan, pasar dsb dalam memperkenalkan produk kami.
2.      Kami akan menjalankan kembali organisasi yang bergerak di bidang Tata boga serta UKM yang akan menghimpun mahasiswa dan masyarakat secara umum. Dengan strategi ini, kami menargetkan bisa mendapatkan tenaga freelancer untuk mempromosikan usaha ini.

H.     ANALISIS SWOT
Strenght :
Ø  telah berpengalaman dalam mendirikan UKM.
Ø  Mengetahui seluk beluk pasar dan konsumen
Ø  Memahami manfaat dari melinjo
Ø  Memiliki strategi system pemasaran dan publikasi yang terstruktur terhadap konsumen
Ø  Mampu menyediakan produk dasar yang baik.
Ø  Mampu menyediakan usaha-usaha lain dalam UKM ini, seperti makanan ringan lainnya.
Weakness :
Ø  Tidak mempunyai tempat sendiri untuk usaha.
Opportunity :
Ø  Harga produk usaha emping lainnya lebih mahal
Ø  Lokasi adalah tempat wisata, pasar, mini market serta toko makanan ringan lainnya.
Ø  Konsumen pelajar dan yang belum terjamah sebagai target konsumen potensial
Threat :
Ø  Tempat wisata hanya ramai pada saat liburan dan hari-hari tertentu saja
Ø  Telah banyak usaha serupa sekitar lokasi.





BAB III
PENJELASAN

a.         Tips menghasilkan emping kwalitas super
Untuk menghasilkan emping yang berkualitas baik, maka diperlukan kontrol mutu mulai dari pemilihan bahan baku sampai dengan produk akhir. Berikut penjelasan kontrol mutu yang dilakukan pada masing-masing tahap:
1. Kontrol Mutu Pada Bahan Baku
Kontrol mutu yang dilakukan pada bahan baku yaitu pada pemilihan bahan baku dan cara
penyimpanan bahan baku. Pada pemilihan biji melinjo, bila masih ada kulit luarnya, maka biji melinjo dipisah-pisahkan berdasarkan warnanya, yaitu ada yang berwarna hijau, kuning, dan merah. Biji melinjo yang berwarna merah merupakan bahan baku pembuatan emping yang terbaik. Sementara yang berwarna hijau dan kuning biasanya digunakan untuk sayur. Sedangkan untuk penyimpanan bahan baku dibutuhkan tempat dengan sirkulasi udara yang lancar. Biji melinjo yang sudah dikupas kulit luarnya, sebelum digunakan untuk produksi sebaiknya disimpan dahulu supaya kering. Penyimpanan bertujuan untuk memisahkan kulit ari dari daging biji melinjo.
Standar Penyimpanan Bahan Baku yang Baik: Agar biji melinjo dapat disimpan dalam waktu yang cukup lama, caranya yaitu : biji melinjo disimpan di dalam suatu ruangan yang dilengkapi dengan pendingin atau blower. Hal ini berguna untuk :
a. Mencegah kutu/hama pada biji melinjo.
b. Agar biji melinjo bisa lebih kering.
c. Menghilangkan debu.

2. Kontrol Mutu pada Tahap Produksi
Pada tahap produksi, kontrol mutu yang dilakukan adalah sbb:
a. Proses pengempingan, secara fisik dapat ditenggarai dari keseragaman ukuran dan bentuk, kepipihan serta kejernihan emping.
b. Dalam proses pengeringan, ada 2 tahap pengeringan.
Tahap pertama, pengeringan bertujuan untuk memperoh emping yang utuh dan jernih
(kering produksi). Pada tahap ini, lama waktu pengeringan di bawah sinar matahari
selama kurang lebih 15 menit, kemudian segera diangkat. Karena kalau terlalu lama,
maka emping akan keriting/tidak rata dan warnanya akan cepat menjadi kuning.. Tahap kedua, pengeringan bertujuan untuk penyimpanan/kering simpan. Pada tahap ini, emping diangin-anginkan sampai benar-benar kering. Karena kalau tidak benar-benar kering, maka emping akan cepat berjamur dan bentuk emping bisa berubah.

3. Kontrol Mutu pada Produk Akhir
Kontrol mutu pada produk akhir dilakukan antara lain:
i. Memisahkan emping yang utuh dari yang pecah/hancur
ii. Memisahkan emping yang tipis/pipih dari yang tebal
iii. Memisahkan emping yang ada bintik hitamnya/keruh.
iv. Pengemasan dilakukan dalam plastik yang berkualitas baik, tertutup rapat dan rapi.
v. Produk yang sudah dikemas kemudian disimpat di tempat yang sejuk dan kering dengan memperhatikan tinggi dan berat tumpukan agar produk tidak rusak/pecah.

b.         Proses pembuatan
            proses pembuatan emping melinjo
ssekema pembuatan
pembuataatan emping melinjo memerlukan keabaran untuk memperoleh hasil yang berkualitas Tenaga kerja produksi, yang sering disebut pengrajin, umumnya adalah perempuan, yang biasanya berumur paruh baya (ibu-ibu). Tidak ada kualifikasi khusus yang diperlukan dalam industri emping. Keahlian membuat emping biasanya didapatkan dari turun-temurun. Bagi pengrajin emping, pekerjaan membuat emping merupakan pekerjaan sampingan dari pekerjaan utamanya yaitu bertani. Untuk menghasilkan emping yang berkualitas baik diperlukan bahan baku yang berkualitas. Biji melinjo yang berkualitas baik adalah biji melinjo yang sudah tua, yang secara fisik dapat diketahui dari kulit luar yang berwarna merah dan relatif segar (tidak disimpan terlalu lama).
sekema pembuatanya secara garis besar dapat anda lihat seperti skema di samping
cara pembuatan emping melinjo
11. buah melinjo di bersihkan dari daun dan buah yang sudah matang Tahap pertama dalam pembuatan emping yaitu pengupasan kulit luar biji melinjo. Kulit luar biji melinjo dikupas dengan menggunakan pisau. Kulit luar biji melinjo ini dapat digunakan untuk sayuran.
22. di sangrai dengan pasir dan di aduk aduk sampai warna kulit luarnya menjadi kecoklatan Biji melinjo yang sudah dikupas kulit luarnya dan sudah dikeringkan selama beberapa waktu seperti yang telah disebutkan di atas, kemudian disangrai. Prosesnya yaitu: pertamatama, wajan yang telah diisi pasir dipanaskan di atas tungku hingga panas pasirnya merata. Jika pasirnya sudah panas, biji melinjo dimasukkan dan diaduk-aduk bersama pasir hingga panasnya merata. Agar menghasilkan emping yang berkualitas bagus (rasanya gurih dan warna empingnya bening) maka selama proses penyangraian, waktunya tidak boleh terlalu cepat ataupun terlalu lama. Apabila terlalu lama, maka biji melinjo akan hangus dan ini akan membuat rasa emping menjadi kurang enak/pahit serta warnanya kuning gelap/gosong. Sedangkan apabila terlalu cepat, biji melinjo kurang matang, hal ini akan mengakibatkan kulit keras (cangkang) biji melinjo sulit untuk dilepaskan (dipecahkan) selain itu warna emping yang dihasilkan akan berwarna putih keruh. Waktu yang ideal untuk proses penyangraian ini biasanya ± 2 menit.
pembuatan emping 43.setelah wara kecoklatan lalu di pukul dengan batu atau alu.hingga kulit yang kerass terpecah biji melinjo yang telah bersih di pukul pukul hingga tipis Emping yang sudah ditata di atas rigen kemudian dikeringkan. Proses pengeringan
dilakukan dengan bantuan sinar matahari Biji melinjo yang sudah terkelupas cangkangnya langsung dipipihkan dengan cara menggetok/memukul biji melinjo tersebut hingga rata dengan menggunakan martil baja sebanyak 2-3 kali getok.
Emping yang bagus adalah emping yang permukaannya tipis dan tidak cepat. Jadi semakin tipis emping tersebut, maka akan semakin bagus. Apabila ingin membuat emping ukuran yang lebih besar, maka caranya dengan meletakkan secara berdekatan biji melinjo pertama dengan biji melinjo berikutnya. Semakin besar ukuran yang diharapkan, makin banyak biji melinjo yang dibutuhkan.
gambar disamping adalah proses pemecahan dan pemipihan emping
di jemur4.proses selanjutnya adalah emping di jemur  sehingga kandungan air dalam emping berkurang Emping yang telah diangkat dari umpak, kemudian diletakkan di atas anyaman bambu/rigen. Peletakan emping tersebut tidak boleh sembarangan, harus diatur sedemikian rupa agar tidak saling bertumpuk (tidak tumpang tindih). Karena apabila saling bertumpukan, maka akan sulit untuk mengangkatnya (apabila diangkat, empingnya akan hancur).
5. Tahap Sortasi Penyotiran bertujuan untuk memisahkan emping sesuai dengan kualitas. Kualitas fisik dinilai dari keutuhan bentuk, kejernihan, kepipihan dan bau.
Emping yang telah benar-benar kering, kemudian disortir dahulu. Penyortiran emping
tersebut dilakukan dengan cara:
a. Memisahkan emping yang utuh dari yang pecah
b. Memisahkan emping yang ada bintik-bintik hitamnya.
c. Memisahkan emping yang tebal dari yang tipis
d. Memisahkan emping yang berasal dari biji melinjo yang masih muda. Ciri-ciri emping
    yang berasal dari biji melinjo yang masih muda yaitu warna empingnya kurang bening
   dan ada kerutan-kerutannya.
6.Tahap Pengemasan Setelah emping-emping tersebut disortir berdasarkan kualitas lalau dilakukan pengemasan. Pengemasan dilakukan dengan menggunakan kemasan plastik dan atau karton. Kemasan plastik biasanya sudah diberi label untuk yang akan dijual satuan. Emping dimasukkan ke kantong plastik dan ditimbang berat bersihnya (netto). Setelah itu barulah dipress dengan menggunakan mesin press. Ukuran kemasan kami mengunakan 0,5 kg dan 1 kg. Sementara untuk kemasan plasti yang dijual curah, biasanya dalam ukuran 5kg, 10 kg atau 15 kg. Emping-emping yang sudah dikemas tersebut sebaiknya disimpan di tempat yang sejuk dan kering. Kemasan karton digunakan untuk pengiriman produk ke tempat yang relatif jauh dan dalam jumlah besar/curah. Pemakaian kemasan karton bertujuan agar produk sampai di tempat tujuan dalam kondisi utuh dan baik

 

c.         alat alat yang dibutuhkan dalam pembuatan emping

Peralatan yang digunakan untuk memproduksi emping melinjo masih sederhana, mudah diperoleh, dan relatif murah harganya. untuk melihat produk emping Alat-alat yang diperlukan antara lain:
1. Batu landasan atau yang biasa disebut umpak
Umpak digunakan sebagai tempat/alas untuk memipihkan biji melinjo. Umpak biasanya
memiliki permukaan yang rata dan licin serta terbuat dari kayu seperti kayu mahoni dan kayu sawo, tetapi ada juga umpak yang terbuat dari batu.. Umur ekonomis umpak biasanya berkisar antara 7-8 tahun. Satu buah umpak harganya berkisar antara ±Rp 30.000 – Rp 40.000. Sedangkan umpak dari baru harganya relatif lebih mahal yaitu mencapai ±Rp150.000,- dengan umur ekonomis > 15 tahun.

2. Palu / martil
Martil digunakan untuk memecahkan cangkang/kulit keras serta memipihkan biji melinjo yang sudah disangrai. Martil tersebut terbuat dari besi baja. Ukuran berat martil bermacam-macam, mulai dari 1 kg, 1,5 kg, dan 2 kg bahkan ada yang sampai 3 kg. Semakin berat martil akan semakin bagus emping yang dihasilkan. Ini karena berat martil menentukan kekuatan pemipihan biji melinjo. Proses pemipihan yang baik adalah dengan cara memukulkan martil pada biji melinjo 2-3 kali. Pemukulan yang berkali-kali justru akan membuat emping pecah/hancur. Sedangkan pemukulan yang lemah akan menghasilkan emping tebal. Martil yang terbuat dari besi baja tersebut mempunyai umur ekonomis yang cukup lama yaitu > 20 tahun. Satu buah martil baja harganya ±Rp 40.000,-.



3. Sosok / kape
Serok atau yang biasa disebut kape ini terbuat dari seng. Untuk memindahkan biji melinjo yang sudah dipipihkan di atas umpak ke anyaman bambu/rigen, maka digunakan serok/kape. Satu buah serok/kape tersebut harganya ±Rp 5.000 dan mempunyai umur ekonomis sekitar ±1 tahun.

4. Wajan
Wajan digunakan untuk menyangrai biji melinjo. Wajan tersebut terbuat dari tanah liat. Harga 1 unit wajan berkisar antara Rp 15.000 – Rp 25.000 dan mempunyai umur ekonomis antara 6 bulan – 1 tahun.
5. Serok
Serok yang digunakan untuk mengaduk-aduk dan mengangkat biji melinjo yang disangrai di wajan biasanya terbuat dari stainless steel atau tempurung kelapa agar tidak karatan. Serok memiliki bagian bawah yang berlubang-lubang. Hal ini dimaksudkan untuk memisahkan antara pasir dan biji melinjo ketika diangkat dari wajan. Harga 1 unit serok berkisar antara Rp 5.000 – Rp 10.000 dengan umur ekonomis 6 bulan – 1 tahun.

6. Anyaman bambu (rigen)
Anyaman bambu/rigen yang digunakan untuk menjemur emping yang telah dipipihkan
biasanya berukuran 70cm x 80cm dan 60cm x 120cm. Harga satu unit anyaman bambu
tersebut berkisar antara Rp 10.000 – Rp 15.000 dengan umur ekonomis rata-rata 6 bulan – 1 tahun.


7. Tungku
Tungku yang digunakan sebagai pemanas untuk menyangrai biji melinjo terbuat dari batu bata dengan P x L x T = 20 x 25 x15 cm serta mempunyai umur ekonomis > 25 tahun. Untuk membuat tungku tersebut biasanya tidak membutuhkan biaya, atau kalaupun membutuhkan biaya, paling-paling hanya diperlukan  ± Rp 2.000 untuk membuat satu unit tungku. Fungsi tungku ini dapat diganti oleh kompor baik dengan bahan bakar minyak tanah, briket batubara ataupun gas. Tetapi para pengrajin lebih menyukai menggunakan tungku batu bata karena panasnya lebih merata dan awet.

8. Mesin pengepres kemasan
Mesin pengepres kemasan ada beberapa jenis, dari yang sederhana sampai yang modern untuk mengemas secara masal. Di wilayah kami mesin pengepres kemasan yang umum digunakan, yaitu:
a. Alat pengepres yang menggunakan tangan. Harga 1 unitnya ±Rp350.000,- dengan     umur ekonomis ± 3 tahun.
b. Mesin pengepres semi otomatis yang biasanya disebut mesin sealer otomatis. Harga 1 unitnya ±Rp 12.000.000 dengan umur ekonomis ±5 tahun.








PERHITUNGAN MODAL

Modal awal keseluruhan                                                                                   Rp 15.000.000
1. peralatan dan alat-alat dapur                                     Rp   2.000.000
2. modal dagang                                                                       Rp 10.000.000
  • Melinjo ( 1 karung besar)                      Rp 500.000
  • Pasir (1 karung)                                    Rp 100.000
  • Buah (25 kg)                                        Rp 250.000
  • Cabe (25 kg)                                        Rp 375.000
  • Bumbu-bumbu (20 kg)             Rp 200.000
  • Gula (30 kg)                                         Rp 300.000
  • Garam (25 kg)                                      Rp 250.000
  • Transport                                             Rp 700.000
JUMLAH        
 Ringkasan Proyek

A. MANAJEMEN
  1. Nama Perusahaan                                 : EMPING RASA USAHA     
  2. Nama Pemilik/Pimpinan Perusahaan : Valinda   
  3. Bidang Usaha                                       : Makanan Ringan
  4. Jumlah Karyawan/Tenaga Kerja           : 15

B. PEMASARAN
  1. Produk yang Dipasarkan                       : Emping
  2. Sasaran Konsumen/Pembeli                   : Pasar, Swalayan, Toko makanan ringan
  3. Penetapan Harga Jual                           : Rp 15.000/bungkus

C. PRODUKSI/OPERASI                           
  1. Ketersediaan Bahan Baku                     : Membeli langsung ke petani melinjo
  2. Fasilitas/Sarana Produksi                      : Perusahaan kami telah memiliki kendaraan
  sebagai alat untuk pemasaran produk kami.

D. KEUANGAN
1.      Total Pembiayaan Proyek                     :
2.      Modal Sendiri                                       :









BAB I
PENDAHULUAN
Tanaman melinjo dapat tumbuh pada ketinggian tempat 0-1.200 m dpl. Dengan demikian, tanaman melinjo dapat tumbuh di pegunungan berhawa lembab, bisa juga didataran rendah yang relatif kering. Namun agar dapat berproduksi secara maksimal, melinjo sebaiknya ditanam di dataran rendah yang ketinggiannya tidak lebih dari 400 m dpl dan dengan curah hujan sekitar 3.000-5.000 mm/tahun merata sepanjang tahun.
Pohon melinjo sudah dapat dipanen setelah berumur 5-6 tahun. Panen dilakukan dua kali
setahun.
Panen besar sekitar bulan Mei-Juli, sedangkan panen kecil sekitar bulan Oktober- Desember. Sedangkan pemungutan bunga dan daun muda dapat dilakukan kapan saja. Hasil melinjo per pohon untuk tanaman melinjo yang sudah dewasa bervariasi antara 15.000-20.000 biji. Menurut petani, tanaman melinjo umur 15 tahun hasil produksi buahnya mencapai 50 kg klatak (buah yang telah dikupas kulitnya) sekali panen, berarti produksi yang diperoleh klatak 100 kg/pohon/tahun.
Berbagai bagian dari pohon melinjo dapat dimanfaatkan sebagai bahan makanan.
Diantaranya, daun, biji melinjo dan kulit biji melinjo sering dimanfaatkan sebagai bahan untuk sayur. Selain itu, bijinya juga dapat diolah menjadi emping. dalam mengolah biji melinjo menjadi emping  , sebaiknya biji melinjotidak disimpan terlalu lama sebelum diolah menjadi emping. Buah melinjo yang disimpan lebih dari tiga bulan tanpa fasilitas penyimpanan yang baik akan mempengaruhi kualitas emping yang dihasilkan.
Emping melinjo adalah sejenis keripik yang dibuat dari biji melinjo yang telah tua. Proses
pembuatan emping tidak sulit dan dapat dilakukan dengan menggunakan alat-alat sederhana. Emping melinjo merupakan salah satu komoditi pengolahan hasil pertanian yang memiliki nilai tinggi, baik karena harga jual yang relatif tinggi maupun sebagai komoditi ekspor yang dapat mendatangkan devisa. Sejauh ini, emping diekspor ke negara-negara tetangga di antaranya ke Singapura, Malaysia dan Brunei. Bahkan, pasar ekspor yang potensial menjangkau Jepang, Eropa dan Amerika.


A.        LATAR BELAKANG

            Emping Mlinjo adalah salah satu varian makanan tradisional Indonesia,yang sudah banyak dikenal oleh masyarakat luas. Makanan kecil ini berbahan baku biji / buah mlinjo (Gnetum Gnemon) dengan kualitas terbaik yang diproses secara home industi. Meskipun diproduksi dalam skala rumahan, namun tetap mengedepankan aspek higienis dalam produksi, serta penerapan kualiti kontrol yang sangat ketat sehingga menghasilkan kualitas produk yang prima dengan rasa yang khas.
            Emping melinjo dapat dibagi menjadi beberapa jenis tergantung kualitas emping. Emping yang bermutu tinggi adalah emping yang sesuai dengan standar (SNI 01-3712-1995) yaitu
1.emping yang tipis sehingga kelihatan agak bening dengan
2. diameter seragam
3.kering sehingga dapat digoreng langsung.
Sampai sekarang, pembuatan emping yang bermutu tinggi masih belum dapat dilakukan dengan bantuan alat mekanis pemipih. Emping ini masih harus dipipihkan secara manual oleh pengrajin emping yang telah berpengalaman. oleh karena pembuatan emping yang bermutu tinggi masih belum dapat dilakukan dengan bantuan alat mekanis pemipih kami memproduksi emping berkualitas super dengan bantuan masyarakat desa limpung dan sekitarnya yang pada umumnya ibu rumah tangga.









BAB II
GAMBARAN UMUM


A.     NAMA USAHA
Usaha yang akan dikembangkan diberi nama “Emping Rasa” dengan badan usaha berbentuk CV yang didaftarkan ke notaris sehingga memiliki badan hukum yang tetap.


B.     RENCANA LOKASI USAHA
Rencana lokasi operasional usaha akan ditempatkan di daerah yang memenuhi syarat sebagai berikut :
·        Lokasi dekat dengan kawasan tempat – tempat wisata.
·        Lokasi berada di pusat keramaian, misalnya di pasar dan perkantoran.
·        Lokasi berada ditengah kawasan ramai penduduk.

C.     TARGET PELANGGAN
Target pelanggan usaha ini adalah : semua masyarakat pada umumnya yang ingin membawakan oleh-oleh buat keluarga atau rekan kerja/teman.

D.     JENIS USAHA
Jenis usaha yang direncanakan sesuai dengan Sumber Daya Manusia (SDM) yang dimiliki adalah :
1.      Tempat usaha seperti toko makanan
Target kami adalah setiap bulan menambah cabang usaha baru, walau tidak menutup kemungkinan pada bulan yang sama didirikan beberapa cabang  usaha sekaligus.


E.      KEUNGGULAN KAMI
            Kami memiliki keunggulan antara lain :
·        Semua bahan baku kami dapatkan dari petani melinjo langsung sehingga biaya produksi dapat kami tekan seminim mungkin kemudian emping yang kami produksi merupakan emping berkualitas super dan tidak memakai bahan pengawet.


F.      MODAL & KEUNTUNGAN
Modal yang kami butuhkan untuk mendirikan usaha ini plus biaya operasional selama satu bulan pertama adalah 15.000.000 dengan perkiraan laba bersih minimal Rp6.000 per buannya. Sehingga usaha diperkirakan akan BEP pada bulan ke 10 ( dengan asumsi satu bulan pertama  balum mendapatkan keuntungan maksimal.
Sedangkan modal untuk usaha selain warnet adalah mengambil dari beberapa sumber antara lain :
1.      penambahan modal oleh pemodal
2.      keuntungan bulanan pemodal, bila pemodal ingin menambah investasi
3.      keuntungan bulanan pengelola, bila pengelola ingin ikut menanam saham
4.      dari pemodal lain yang ingin ikut andil menanamkan saham
5.      dari dana penyusutan barang yang ternyata tidak terpakai.

G.     STRATEGI PROMOSI
Strategi yang akan kami jalankan pada usaha ini antara lain :
1.      Bekerja sama dengan pihak tempat-tempat wisata, mini market, toko makanan ringan, pasar dsb dalam memperkenalkan produk kami.
2.      Kami akan menjalankan kembali organisasi yang bergerak di bidang Tata boga serta UKM yang akan menghimpun mahasiswa dan masyarakat secara umum. Dengan strategi ini, kami menargetkan bisa mendapatkan tenaga freelancer untuk mempromosikan usaha ini.

H.     ANALISIS SWOT
Strenght :
Ø  telah berpengalaman dalam mendirikan UKM.
Ø  Mengetahui seluk beluk pasar dan konsumen
Ø  Memahami manfaat dari melinjo
Ø  Memiliki strategi system pemasaran dan publikasi yang terstruktur terhadap konsumen
Ø  Mampu menyediakan produk dasar yang baik.
Ø  Mampu menyediakan usaha-usaha lain dalam UKM ini, seperti makanan ringan lainnya.
Weakness :
Ø  Tidak mempunyai tempat sendiri untuk usaha.
Opportunity :
Ø  Harga produk usaha emping lainnya lebih mahal
Ø  Lokasi adalah tempat wisata, pasar, mini market serta toko makanan ringan lainnya.
Ø  Konsumen pelajar dan yang belum terjamah sebagai target konsumen potensial
Threat :
Ø  Tempat wisata hanya ramai pada saat liburan dan hari-hari tertentu saja
Ø  Telah banyak usaha serupa sekitar lokasi.





BAB III
PENJELASAN

a.         Tips menghasilkan emping kwalitas super
Untuk menghasilkan emping yang berkualitas baik, maka diperlukan kontrol mutu mulai dari pemilihan bahan baku sampai dengan produk akhir. Berikut penjelasan kontrol mutu yang dilakukan pada masing-masing tahap:
1. Kontrol Mutu Pada Bahan Baku
Kontrol mutu yang dilakukan pada bahan baku yaitu pada pemilihan bahan baku dan cara
penyimpanan bahan baku. Pada pemilihan biji melinjo, bila masih ada kulit luarnya, maka biji melinjo dipisah-pisahkan berdasarkan warnanya, yaitu ada yang berwarna hijau, kuning, dan merah. Biji melinjo yang berwarna merah merupakan bahan baku pembuatan emping yang terbaik. Sementara yang berwarna hijau dan kuning biasanya digunakan untuk sayur. Sedangkan untuk penyimpanan bahan baku dibutuhkan tempat dengan sirkulasi udara yang lancar. Biji melinjo yang sudah dikupas kulit luarnya, sebelum digunakan untuk produksi sebaiknya disimpan dahulu supaya kering. Penyimpanan bertujuan untuk memisahkan kulit ari dari daging biji melinjo.
Standar Penyimpanan Bahan Baku yang Baik: Agar biji melinjo dapat disimpan dalam waktu yang cukup lama, caranya yaitu : biji melinjo disimpan di dalam suatu ruangan yang dilengkapi dengan pendingin atau blower. Hal ini berguna untuk :
a. Mencegah kutu/hama pada biji melinjo.
b. Agar biji melinjo bisa lebih kering.
c. Menghilangkan debu.

2. Kontrol Mutu pada Tahap Produksi
Pada tahap produksi, kontrol mutu yang dilakukan adalah sbb:
a. Proses pengempingan, secara fisik dapat ditenggarai dari keseragaman ukuran dan bentuk, kepipihan serta kejernihan emping.
b. Dalam proses pengeringan, ada 2 tahap pengeringan.
Tahap pertama, pengeringan bertujuan untuk memperoh emping yang utuh dan jernih
(kering produksi). Pada tahap ini, lama waktu pengeringan di bawah sinar matahari
selama kurang lebih 15 menit, kemudian segera diangkat. Karena kalau terlalu lama,
maka emping akan keriting/tidak rata dan warnanya akan cepat menjadi kuning.. Tahap kedua, pengeringan bertujuan untuk penyimpanan/kering simpan. Pada tahap ini, emping diangin-anginkan sampai benar-benar kering. Karena kalau tidak benar-benar kering, maka emping akan cepat berjamur dan bentuk emping bisa berubah.

3. Kontrol Mutu pada Produk Akhir
Kontrol mutu pada produk akhir dilakukan antara lain:
i. Memisahkan emping yang utuh dari yang pecah/hancur
ii. Memisahkan emping yang tipis/pipih dari yang tebal
iii. Memisahkan emping yang ada bintik hitamnya/keruh.
iv. Pengemasan dilakukan dalam plastik yang berkualitas baik, tertutup rapat dan rapi.
v. Produk yang sudah dikemas kemudian disimpat di tempat yang sejuk dan kering dengan memperhatikan tinggi dan berat tumpukan agar produk tidak rusak/pecah.

b.         Proses pembuatan
            proses pembuatan emping melinjo
ssekema pembuatan
pembuataatan emping melinjo memerlukan keabaran untuk memperoleh hasil yang berkualitas Tenaga kerja produksi, yang sering disebut pengrajin, umumnya adalah perempuan, yang biasanya berumur paruh baya (ibu-ibu). Tidak ada kualifikasi khusus yang diperlukan dalam industri emping. Keahlian membuat emping biasanya didapatkan dari turun-temurun. Bagi pengrajin emping, pekerjaan membuat emping merupakan pekerjaan sampingan dari pekerjaan utamanya yaitu bertani. Untuk menghasilkan emping yang berkualitas baik diperlukan bahan baku yang berkualitas. Biji melinjo yang berkualitas baik adalah biji melinjo yang sudah tua, yang secara fisik dapat diketahui dari kulit luar yang berwarna merah dan relatif segar (tidak disimpan terlalu lama).
sekema pembuatanya secara garis besar dapat anda lihat seperti skema di samping
cara pembuatan emping melinjo
11. buah melinjo di bersihkan dari daun dan buah yang sudah matang Tahap pertama dalam pembuatan emping yaitu pengupasan kulit luar biji melinjo. Kulit luar biji melinjo dikupas dengan menggunakan pisau. Kulit luar biji melinjo ini dapat digunakan untuk sayuran.
22. di sangrai dengan pasir dan di aduk aduk sampai warna kulit luarnya menjadi kecoklatan Biji melinjo yang sudah dikupas kulit luarnya dan sudah dikeringkan selama beberapa waktu seperti yang telah disebutkan di atas, kemudian disangrai. Prosesnya yaitu: pertamatama, wajan yang telah diisi pasir dipanaskan di atas tungku hingga panas pasirnya merata. Jika pasirnya sudah panas, biji melinjo dimasukkan dan diaduk-aduk bersama pasir hingga panasnya merata. Agar menghasilkan emping yang berkualitas bagus (rasanya gurih dan warna empingnya bening) maka selama proses penyangraian, waktunya tidak boleh terlalu cepat ataupun terlalu lama. Apabila terlalu lama, maka biji melinjo akan hangus dan ini akan membuat rasa emping menjadi kurang enak/pahit serta warnanya kuning gelap/gosong. Sedangkan apabila terlalu cepat, biji melinjo kurang matang, hal ini akan mengakibatkan kulit keras (cangkang) biji melinjo sulit untuk dilepaskan (dipecahkan) selain itu warna emping yang dihasilkan akan berwarna putih keruh. Waktu yang ideal untuk proses penyangraian ini biasanya ± 2 menit.
pembuatan emping 43.setelah wara kecoklatan lalu di pukul dengan batu atau alu.hingga kulit yang kerass terpecah biji melinjo yang telah bersih di pukul pukul hingga tipis Emping yang sudah ditata di atas rigen kemudian dikeringkan. Proses pengeringan
dilakukan dengan bantuan sinar matahari Biji melinjo yang sudah terkelupas cangkangnya langsung dipipihkan dengan cara menggetok/memukul biji melinjo tersebut hingga rata dengan menggunakan martil baja sebanyak 2-3 kali getok.
Emping yang bagus adalah emping yang permukaannya tipis dan tidak cepat. Jadi semakin tipis emping tersebut, maka akan semakin bagus. Apabila ingin membuat emping ukuran yang lebih besar, maka caranya dengan meletakkan secara berdekatan biji melinjo pertama dengan biji melinjo berikutnya. Semakin besar ukuran yang diharapkan, makin banyak biji melinjo yang dibutuhkan.
gambar disamping adalah proses pemecahan dan pemipihan emping
di jemur4.proses selanjutnya adalah emping di jemur  sehingga kandungan air dalam emping berkurang Emping yang telah diangkat dari umpak, kemudian diletakkan di atas anyaman bambu/rigen. Peletakan emping tersebut tidak boleh sembarangan, harus diatur sedemikian rupa agar tidak saling bertumpuk (tidak tumpang tindih). Karena apabila saling bertumpukan, maka akan sulit untuk mengangkatnya (apabila diangkat, empingnya akan hancur).
5. Tahap Sortasi Penyotiran bertujuan untuk memisahkan emping sesuai dengan kualitas. Kualitas fisik dinilai dari keutuhan bentuk, kejernihan, kepipihan dan bau.
Emping yang telah benar-benar kering, kemudian disortir dahulu. Penyortiran emping
tersebut dilakukan dengan cara:
a. Memisahkan emping yang utuh dari yang pecah
b. Memisahkan emping yang ada bintik-bintik hitamnya.
c. Memisahkan emping yang tebal dari yang tipis
d. Memisahkan emping yang berasal dari biji melinjo yang masih muda. Ciri-ciri emping
    yang berasal dari biji melinjo yang masih muda yaitu warna empingnya kurang bening
   dan ada kerutan-kerutannya.
6.Tahap Pengemasan Setelah emping-emping tersebut disortir berdasarkan kualitas lalau dilakukan pengemasan. Pengemasan dilakukan dengan menggunakan kemasan plastik dan atau karton. Kemasan plastik biasanya sudah diberi label untuk yang akan dijual satuan. Emping dimasukkan ke kantong plastik dan ditimbang berat bersihnya (netto). Setelah itu barulah dipress dengan menggunakan mesin press. Ukuran kemasan kami mengunakan 0,5 kg dan 1 kg. Sementara untuk kemasan plasti yang dijual curah, biasanya dalam ukuran 5kg, 10 kg atau 15 kg. Emping-emping yang sudah dikemas tersebut sebaiknya disimpan di tempat yang sejuk dan kering. Kemasan karton digunakan untuk pengiriman produk ke tempat yang relatif jauh dan dalam jumlah besar/curah. Pemakaian kemasan karton bertujuan agar produk sampai di tempat tujuan dalam kondisi utuh dan baik

 

c.         alat alat yang dibutuhkan dalam pembuatan emping

Peralatan yang digunakan untuk memproduksi emping melinjo masih sederhana, mudah diperoleh, dan relatif murah harganya. untuk melihat produk emping Alat-alat yang diperlukan antara lain:
1. Batu landasan atau yang biasa disebut umpak
Umpak digunakan sebagai tempat/alas untuk memipihkan biji melinjo. Umpak biasanya
memiliki permukaan yang rata dan licin serta terbuat dari kayu seperti kayu mahoni dan kayu sawo, tetapi ada juga umpak yang terbuat dari batu.. Umur ekonomis umpak biasanya berkisar antara 7-8 tahun. Satu buah umpak harganya berkisar antara ±Rp 30.000 – Rp 40.000. Sedangkan umpak dari baru harganya relatif lebih mahal yaitu mencapai ±Rp150.000,- dengan umur ekonomis > 15 tahun.

2. Palu / martil
Martil digunakan untuk memecahkan cangkang/kulit keras serta memipihkan biji melinjo yang sudah disangrai. Martil tersebut terbuat dari besi baja. Ukuran berat martil bermacam-macam, mulai dari 1 kg, 1,5 kg, dan 2 kg bahkan ada yang sampai 3 kg. Semakin berat martil akan semakin bagus emping yang dihasilkan. Ini karena berat martil menentukan kekuatan pemipihan biji melinjo. Proses pemipihan yang baik adalah dengan cara memukulkan martil pada biji melinjo 2-3 kali. Pemukulan yang berkali-kali justru akan membuat emping pecah/hancur. Sedangkan pemukulan yang lemah akan menghasilkan emping tebal. Martil yang terbuat dari besi baja tersebut mempunyai umur ekonomis yang cukup lama yaitu > 20 tahun. Satu buah martil baja harganya ±Rp 40.000,-.



3. Sosok / kape
Serok atau yang biasa disebut kape ini terbuat dari seng. Untuk memindahkan biji melinjo yang sudah dipipihkan di atas umpak ke anyaman bambu/rigen, maka digunakan serok/kape. Satu buah serok/kape tersebut harganya ±Rp 5.000 dan mempunyai umur ekonomis sekitar ±1 tahun.

4. Wajan
Wajan digunakan untuk menyangrai biji melinjo. Wajan tersebut terbuat dari tanah liat. Harga 1 unit wajan berkisar antara Rp 15.000 – Rp 25.000 dan mempunyai umur ekonomis antara 6 bulan – 1 tahun.
5. Serok
Serok yang digunakan untuk mengaduk-aduk dan mengangkat biji melinjo yang disangrai di wajan biasanya terbuat dari stainless steel atau tempurung kelapa agar tidak karatan. Serok memiliki bagian bawah yang berlubang-lubang. Hal ini dimaksudkan untuk memisahkan antara pasir dan biji melinjo ketika diangkat dari wajan. Harga 1 unit serok berkisar antara Rp 5.000 – Rp 10.000 dengan umur ekonomis 6 bulan – 1 tahun.

6. Anyaman bambu (rigen)
Anyaman bambu/rigen yang digunakan untuk menjemur emping yang telah dipipihkan
biasanya berukuran 70cm x 80cm dan 60cm x 120cm. Harga satu unit anyaman bambu
tersebut berkisar antara Rp 10.000 – Rp 15.000 dengan umur ekonomis rata-rata 6 bulan – 1 tahun.


7. Tungku
Tungku yang digunakan sebagai pemanas untuk menyangrai biji melinjo terbuat dari batu bata dengan P x L x T = 20 x 25 x15 cm serta mempunyai umur ekonomis > 25 tahun. Untuk membuat tungku tersebut biasanya tidak membutuhkan biaya, atau kalaupun membutuhkan biaya, paling-paling hanya diperlukan  ± Rp 2.000 untuk membuat satu unit tungku. Fungsi tungku ini dapat diganti oleh kompor baik dengan bahan bakar minyak tanah, briket batubara ataupun gas. Tetapi para pengrajin lebih menyukai menggunakan tungku batu bata karena panasnya lebih merata dan awet.

8. Mesin pengepres kemasan
Mesin pengepres kemasan ada beberapa jenis, dari yang sederhana sampai yang modern untuk mengemas secara masal. Di wilayah kami mesin pengepres kemasan yang umum digunakan, yaitu:
a. Alat pengepres yang menggunakan tangan. Harga 1 unitnya ±Rp350.000,- dengan     umur ekonomis ± 3 tahun.
b. Mesin pengepres semi otomatis yang biasanya disebut mesin sealer otomatis. Harga 1 unitnya ±Rp 12.000.000 dengan umur ekonomis ±5 tahun.








PERHITUNGAN MODAL

Modal awal keseluruhan                                                                                   Rp 15.000.000
1. peralatan dan alat-alat dapur                                     Rp   2.000.000
2. modal dagang                                                                       Rp 10.000.000
  • Melinjo ( 1 karung besar)                      Rp 500.000
  • Pasir (1 karung)                                    Rp 100.000
  • Buah (25 kg)                                        Rp 250.000
  • Cabe (25 kg)                                        Rp 375.000
  • Bumbu-bumbu (20 kg)             Rp 200.000
  • Gula (30 kg)                                         Rp 300.000
  • Garam (25 kg)                                      Rp 250.000
  • Transport                                             Rp 700.000
JUMLAH        

3. Penyusutan
·        Perabotan


PENUTUP

Demikian proposal yang saya buat, semoga langkah ini dapat turut andil dalam meningkatkan taraf hidup petani Indonesia dan menambah lapangan pekerjaan dan memajukan perekonomian Indonesia
3. Penyusutan
·        Perabotan













PENUTUP

Demikian proposal yang saya buat, semoga langkah ini dapat turut andil dalam meningkatkan taraf hidup petani Indonesia dan menambah lapangan pekerjaan dan memajukan perekonomian Indonesia

No comments:

Post a Comment

Pantai Timur Pangandaran

Pantai Timur Pangandaran
Snorklling

Capoeira Brasil Indonesia

Capoeira Brasil Indonesia

Gabung Aja Di Kiri

Gabung Aja Di Kiri

Roda

Roda

Maculele Performance

Maculele Performance