CAPOEIRA, TRAVELLING, STUDY AND LOVE

My LIfe My Adventure

Monday, February 14, 2011

PEREKONOMIAN INDONESIA "PETA PEREKONOMIAN INDONESIA"



I. PETA PEREKONOMIAN INDONESIA
1. keadaan geografis
Ciri-ciri :
a. negara kepulauan yang memiliki kurang lebih 13000 pulau (diantaranya 6000 pulau tak berpenghuni) dengan luas kurang lebih 1.919.440 km
- banyaknya pulau dapat menjadi suatu :
 * kekuatan/kesempatan
 *banyaknya pulau danluasnya wilayah Indonesia menuntut suatu bentuk perencanaan dansrategi pembangunan,misalsrategi berwawasan ruang.
 * memilki dua musim yaitu musim hujan dan musim kemarau yang mengakibatkan produk hasil bumi dan industri menjadi spesifik agar sebaiknya dapat dimanfaatkan.
* kaya akan bahan tambang, misal minyak bumi, yang pernah menjadi salah satu primadona dan andalan komoditi ekspor.
 * posisi wilayah Indonesia yang srategis, terletak diantara dua benua (asia & australia) dan dua samudra (pasifik & hindia) menjadikan tempat singgah atau lalu lintas perdagangan.
2. Mata Pencaharian
Indonesia adalah negara agraris dimana sebagian vesar penduduk berada di pedesaan dan sebagian kecil di perkotaan, sehingga dapat disimpulkan :
 a. masyarakat berada di sektor agraris   pertanian: perikanan: peternakan dan sebagainya kontribusi sektor pertanian terhadap GDP.
b. komoditisektor pertanian relatif tidak memilki nilai tambah yang tinggi,sehingga masyarakat yang bermata pencaharian di sektor pertanian akan semakin tertinggal.
Langkah-langkah yang dapat ditempuh untuk mengatasi hal tersebut antara lain :
- memperbaiki kehidupan petani dengan pola pembinaan dan pembangunan sarana dan prasarana bidang pertanian.
- meningkatkan nilai tambah komoditi pertanian (lokal/ekspor).
- mengembangkan kegiatan agribisnis
- menunjang kegiatan transmigrasi
3. Sumber Daya Manusia
Masalah sumber daya manusia yang dihadapi Indonesia antara lain :
- pertumbuhan penduduk yang masih tinggi
- penyebaran yang kurang merata
- kurang seimbangnya struktur dan komposisi umur penduduk (penduduk usia muda>usia tua: mutu penduduk yang relatif rendah )
Pertumbuhan penduduk yang tinggi biasanya menimbulkan banyak masalah bagi suatu negara apabila tidak diikuti dengan peningkatan produksi dan efisiensi di bidang lainnya, misal menambah beban sumber daya yang belum produktif. (anak-anak, manula, pengangguran). Tindakan-tindakan yang telah dilakukan pemerintah dalam mengatasi pertumbuhan penduduk yang tinggi adalah :
a. melaksanakan program Keluarga Berencana (KB) dengan tujuan memperlambat laju perumbuhan.
b. meningkatkan mutu SDM melalui pendidikan formal/informal.
4. Struktur Ekonomi Indonesia
-. tinjauan makro-sektoral: misalnya sebuah perekonomian yang berstruktur agraris, industrial, atau niaga, tergantung pada sektor industri yang menjadi tulang punggung perekonomian.
-.    Tinjauan Keruangan (spasial); suatu perekonomian dapat dinyatakan berdasarkan struktur kedesaan/tradisional dan berstruktur kekotaan/ modern tergantung pada apakah wilayah pedesaan dengan teknologinya yang tradisional dapat mewarnai kehidupan perekonomian itu.
- Tinjauan Penyelenggaraan Kenegaraan
Struktur perekonomian yang etatis, egaliter, dan borjuis. Struktur ini tergantung pada siapa atau kalangan mana yang menjadi pemeran utama dalam perekonomian yang bersangkutan, apakah pemerintah/negara, rakyat kebanyakan, kalangan pemodaln/usahawan (kapitalis).
- Tinjauan Birokrasi Pengambilan Keputusan
Suatu struktur perekonomian yang sentralistis atau desentralistis. Selama era pembangunan jangka panjang struktur perekonomian adalah sentralistis. Decision making lebih banyak ditetapkan oleh pemerintah pusat, sedangkan pemerintah daerah lebih cenderung menjadi pelaksana atau pendengar. Struktur ini keliatan rapi karena budaya masyarakat Indonesia yang paternalistik.
Struktur ekonomi yang sekarang kita hadapi adalah struktur transisional yaitu peralihan dari struktur agraris ke industrial,dari struktur statis ke borjuis, dari struktur pedesaan/tradisional ke perkotaan/modern dan dalam hal pengambilan keputusan mulai ke struktur desentralisasi.
 II SISTEM EKONOMI INDONESIA
Pengerian Sistem
Sistem pada dasarnya adalah suatu “organisasi besar” yang menjalin berbagai subyek/obyek serta perangkat kelembagaan dalam suatu tatanan tertentu.
Suatu sistem perlu memilki ciri sebagai berikut:
1. memilki tujuan
2. mempunyai batas yang memisahkannya dari lingkungan
3. walaupun mempunyai batas, sistem tersebut bersifat terbuka, dalam arti berinteraksi juga dengan lingkungannya
4. suatu sistem dapat terdiri dari beberapa subsistem yang biasa juga disebut dengan bagian; unsur atau komponen.
5.walaupun sistem tersebut terdiri dari beberapa komponen; bagian; atau unsur, tidak berarti bahwa sistem tersebut merupakan sekedar kumpulan dari bagian-bagian; unsur atau komponen tersebut, melainkan merupakan suatu kebulatan yang utuh dan padu (sifat wholism).
6. adanya saling hubungan dan ketergantungan baik di dalam sistem itu sendiri maupun dengan lingkungannya.
7. setiap sistem melakukan kegiatan atau proses transformasi atau proses mengubah masukan menjadi keluaran.
8. di dalam setiap sistem terdapat mekanisme kontrol dengan memanfaatkan tersedianya umpan balik.
9. karena adanya mekanisme kontrol maka sistem mempunyai kemampuan mengatur diri sendiri dan menyesuaikan diri dengan lingkungannya.

Sistem-sistem ekonomi
Sistem ekonomi adalah suatu sistem yang mengatur serta menjalin hubungan ekonomi antar manusia dengan seperangkat kelembagaan dalam suatu tatanan kehidupan.
Dalam kegiatan berekonomi, maka sebuah sistem ekonomi terdiri atas unsur-unsur manusia sebagai subyek dan barang-barang ekonomi sebagai objek, dibantu dengan seperangkat kelembagaan yang mengaturnya.
Sistem ekonomi suatu negara dapat dibedakan berdasarkan beberapa sudut tinjauan seperti :
1. sistem pemilikan sumber daya/faktor-faktor produksi
2. keleluasaan masyarakat untuk saling berkompetisi satu sama lain dan untuk menerima imbalan atas prestasi kerjanya.
3. peranan pemerintah dalam mengatur mengarahkan dan merencanakan kehidupan bisnis dan perekonomian secara umum.
Sistem perekonomian pasar (liberal)
- mengakui pemilikan individual atas sumber-sumber daya ekonomi atau faktor-faktor produksi
- kompetisi antar individu dalam memenuhi kebutuhan hidup
- persaingan antar badan usaha dalam mengejar keuntungan
- tidak terdapat kekarangan atau batasan bagi orang perorangan dalam menerima imbalan atas prestasi kerjanya. Campur tangan pemerintah sangat minim, karena pemerintah hanya sebagai pengamat/pelindung perekonomian
- menyandarkan sepenuhnya pada mekanisme pasar (penawaran&permintaan)- prinsip laissez faire (persaingan bebas) dan meyakini invible hand dalam menuju efisiensi ekonomi.
- contoh : Amerika Serikat, Eropa Barat
Sistem Perekonomian Perencanaan (etatis/sosialis)
- pencetus Karl marx
- sumber daya ekonomi atau faktor produksi diklaim sebagai milik negara.
- menekankan kebersamaan masyarakat dalam menjalankan dan memajukan perekonomian
- imbalan yang diterima orang perorangan berdasarakan pada kebutuhannya bukan pada jasanya
- prinsip keadilan- setiap orang menerima imbalan yang sama
- campur tangan pemerintah sangat tinggi karena yang menentukan dan merencanakan 3 persoalan pokok ekonomi what, how, dan for whom
- pasar harus dikendalikan melalui perencanaan terpusat
- contoh : Uni Soviet, Eropa Timur
Sistem Ekonomi Campuran
- sistem campuran antara kapitalis dan sosialisme, kadang-kadang kadar kapitalis lebih tinggi atau kadar sosialismenya lebih rendah
- menyarankan perlunya campur tangan pemerintah secara aktif dalam kebebasan pihak swasta dalam melaksanakan kegiatan ekonominya.
- contoh : negara-negara berkembang: negara Dunia Ketiga

Sejarah Singkat Sistem Ekonomi Indonesia
Pada awal perkembangannya perekonomian Indonesia menganut sistem ekonomi pancasila
Awal 1950 s/d 1957 - corak liberalisme
1960 s/d masa orde baru- corak etatisme
Sistem Ekonomi di Indonesia
Sistem ekonomi Indonesia adalah Demokrasi Ekonomi dengan ciri-ciri positif
* perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan atas azas kekeluargaan
* cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai negara
* bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat
* sumber-sumber kekayaan dan keuangan negara digunakan dengan pemufakatan lembaga-lembaga perwakilan rakyat, serta pengawasan terhadap kebijaksanaannya ada pada lembaga-lembaga perwakilan
* warga negara memilki kebebasan dalam memilih pekerjaan yang dikehendaki serta mempunyai hak akan pekerjaan dan penghidupan yang layak
* hak milik perorangan diakui dan pemanfaatannya tidak boleh bertentangan dengan kepentingan masyarakat
* potensi, inisiatif dan daya kreasi setiap warga negara dikembangkan sepenuhnya dalam batas-batas yang tidak merugikan kepentingan umum
* fakir miskin dan anak-anak yang terlantar dipelihara oleh negara

III. PENDAPATAN NASIAONAL, PERTUMBUHAN, DAN STRUKTUR EKONOMI
Prestasi ekonomi suatu bangsa atau negara dapat nilai dengan berbagai ukuran agregat. Secara umum, prestasi tersebut diukur melalui sebuah besaran dengan istilah Pendapatan Nasional. Meskipun bukan merupakan satu-satunya ukuran untuk menilai prestasi ekonomi suatu bangsa, ia cukup representatif dan sangat lazim digunakan. Pendapatan nasional bukan hanya berguna untuk menilai perkembangan ekonomi suatu negara dari waktu ke waktu, tapi juga membandingkannya dengan negara lain. Rinciannya secara sektoral dapat menerangkan struktur perekonomian negara yang bersangkutan.
KONSEP-KONSEP PENDAPATAN NASONAL
Istilah pendapatan nasional dapat berarti sempit dan berarti luas. Dalam arti sempit, pendapatan nasional trerjemahaan langsung dari nasional income. Sedangkan dalam arti luas pendapatan nasional dapat merujuk ke Produk Domestik Bruto(PDB) atau Gross Domestic Product (GDP); atau merujuk ke Produk Nasional Bruto (PNB) atau Gross National Product (GNP); produk Nasional Netto (PNN) atau Net National Income (NNI); atau merujuk pada pendapatan nasional (PN)  alais Natinal Income (NI) tadi.
METODE PENGHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL
Penghitungan pendapatan nasional indonesia dimulai dengan Produk Domestik Bruto. PDB itu sendiri, sebagaimana diketahui, dapat dihitung atau diukur dengan tiga macam pendekatan yaitu (1) pendekatan produksi; (2) pendekatan pendapatan; dan (3) pendekatan pengeluaran.
Menurut pendekatan produksi, PDB adalah jumlah nilai barang dan jasa akhir yang dhasilkan oleh berbagai unit produksi di wilayah suatu negara dalam jangka waktu setahun. Unit-unit produksi dimaksud secara garis besar dipilah-pilah menjadi 11 sektor atau lapangan usaha yaitu (1) pertanian, (2) pertambangan dan penggalian, (3) industri pengolahan, (4) listrik, gas, dan air minum, (5) bangunan, (6) perdagangan, (7) pengangkutan dan komunikasi, (8) bank dan lembaga keuangan lainnya, (9) sewa rumah, (10) pemerintahan, dan (11) jasa-jasa.
Sedangkan menurut pendekatan pendapatan, PDB adalah jumlah balas jasa yang diterima oleh faktor-faktor produksi yang turut serta dalam proses produksi di wilayah suatu negara dalam jangka waktu setahun. Balas jasa produksi dimaksud meliputi upah dan gaji, sewa tanah, bunga modal,dan keuntungan. Semuanya dihitung sebelum dipotong pajak penghasilan dan pajak langsung lainnya. Dalam definisi ini, PDB juga mencakup penyusutan dan pajak-pajak tak langsung netto. Jumlah semua komponen pendapatan ini per sektor disebut nilai tambah bruto sektoral.
Adapun menurut pendekatan pengeluaran, PDB adalah jumlah seluruh komponen permintaan akhir, meliputi (1) pengeluaran konsumsi rumah tangga danlembaga swasta yang tidak mencari keuntungan, (2) pembentukan modal tetap domestik bruto dan perubahan stok, (3) pengeluaran konsumsi pemerintah, serta (4) ekspor neto (yaitu ekspor dikurangi impor), dalam jangka waktu setahun.
Pajak tak langsung neto adalah jumlah seluruh pajak tak langsung dipungut pemerintah dikurangi jumlah seluruh subsidi yang diberikan pemerintah. Apabila produk nasional neto (PNN) atas dasar harga pasar tadi dikurangi dengan pajak tak langsung neto ini, maka diperolehlah angka produksi nasional neto atas dasar biaya faktor produksi. PNN atas dasar biaya faktor produksi inilah yang disebut dengan pendapatan nasional (national income).
Metode Penghitungan Pertumbuhan Riil
Untuk menghitung pertumbuhan ekonomi riil, terlebih dahulu harus dihilangkan pengaruh perubahan harga yang melekat pada angka-angka agregat ekonomi menurut harga berlaku (curret prices), sehingga terbentuk angka agregat ekonomi menurut harga konstan (constant proces) tahun tertentu. Dalam hal ini, ada tiga metode untuk mengubah angka menurut harga berlaku menjadi angka menurut harga konstan yaitu (1) metode revaluasi, (2) metode ekstrapolasi, (3) metode deflasi.
Metode revaluasi dilakukan dengan cara menilai produksi masing-masing tahun dengan menggunakan harga tahun tertentu yang dijadikan tahun dasar. Metode ekstraporasi dilakukan dengan cara memperbaharui nilai tahun dasar sesuaidengan indeks produksi atau tingkat pertumbuhan riil dari tahun sebelumnya. Sedangkan metode deflasi dilakukan dengan cara membagi nilai masing-masing tahun dengan harga relatif yang sesuai.
Metode Penghitungan Nilai Tambah
Nilai tambah (added value) adalah selisih antara nilai akhir (harga jual) suatu produk dengan nilai bahan bakunya. Nilai tambah sektoral suatu produk mencerminkan nilai tambah produk tersebut di sektor yang bersangkutan. Nilai tambah yang dihitung menurut harga tahun yang berjalan disebut nilai tambah menurut harga berlaku. Nilai tambah dapat dihitung menurut harga konstan pada tahun dasar tertentu. Untuk menghitung nilai tambah menurut harga konstan terdapat empat macam cara yaitu (1) metode deflasi ganda; (2) metode ekstrapolasi langsung; (3) metode deflasi langsung; dan (4) metode deflasi komponen. Tiga yang pertama diterapkan dalam perhitungan PDB menurut pendekatan produksi, sedangkan yang terakhir digunakan dalam perhitungan PDB menurut pendekatan pendapatan.
Struktur Ekonomi di Indonesia
Struktur ekonomi sebuah negara dapat dilihat dari berbagai sudut tinjauan. Dalam hal ini, struktur ekonomi dapat dilihat setidak-tidaknya berdasarkan empat macam sudut tinjauan yaitu :
1. tinjauan makro sektoral
2. tinjauan keruangan
3. tinjauan penyelenggaraan kenegaraan
4. tinjauan biropkrasi pengambilan keputusan
Dua yang disebut pertama merupakan tinjauan ekonomi murni, sedangkan dua yang disebut kemudian merupakan tinjauan politik.









IV. PELAKU-PELAKU EKONOMI INDONESIA
Pelaku-pelaku ekonomi dalam ekonomi mikro dan dalam ekonomi makro :
Ekonomi Mikro diantaranya: pemilik faktor produksi, konsumen, produsen
Ekonomi Makro diantaranya; sektor rumah tangga, sektor swasta, sektor pemerintah, luar negri
a. Pelaku-pelaku ekonomi Indonesia
Sesuai konsep trilogi Pembangunan (pertumbuhan, pemerataan dan kestabilan ekonomi) pelaku dalam perekonomian Indonesia mempunyai fungsi sebagai berikut:
- koperasi:  pemerataan hasil ekonomi, pertumbuhan kegiatan ekonomi, kestabilan yang mendukung kegiatan ekonomi.
- swasta: pertumbuhan kegiatan ekonomi, pemerataan hasil ekonomi, kestabilan yang mendukung kegiatan ekonomi
- pemerintah BUMN: kestabilan yang mendukung kegiatan ekonomi, pemerataan hasil ekonomi, pertumbuhan kegiatan ekonomi
Koperasi, swasta, dan BUMN
Koperasi
Pasal 33 ayat (1) UUD 1945 “perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan atas kekeluargaan”
Dalam sektor modern bentuk-bentuk  demokrasi ekonomi yang berdasarkan kekeluargaan dapat terjelma dalam bentuk-bentuk misalnya :
  • mengembangkan koperasi diantara buruh dan karyawan, koperasi merupakan wahana untuk meninggikan kesejahteraan buruh dan meningkatkan kecerdasan.
  • Adanya hubungan perburuhan sasuai dengan asas-asas kekeluargaan agar terjalin semangat kerja
  • Kemungkinan koperasi simpan pinjam diantara buruh/karyawannya dapat menjadi pemegang saham
  • Kemungkinan buruh bisa mendapatkan hak untuk ikut mengatur perusahaan dimana dia bekerja
Pemerintah mendorong pengembangan koperasi berlandaskan azas swadaya mesyarakat sendiri, azas sukarela, azas kepentingan bersama (mufakat atas dasar musyawarah) serta bergerak atas dasar inisiatif ekonomi.
BUMN
Prinsip demokrasi elonomi sesuai pasal 33 UUD 1945 “ produksi dikerjakan oleh semua; untuk semua dibawah pimpinan atau pemilihan anggota-anggota masyarakat” dengan penjelasan sebagai berikut : “hanya perusahaan yang tidak menguasasi hajat hidup orang banyak boleh ada ditangan orang seorang”, maka bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalam bumi adalah pokok-pokok kemakmuran rakyat sebab itu harus dikuasai oleh negara (perusahaan milik negara misal BUMN, BUMD dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat. Jadi kehidupan BUMN dilandasi secara konstitusional oleh Pasal 33 UUD 1945.
Latar belakang pendirian BUMN :
* beberapa merupakan kelanjutan perusahaan-perusahaan yang didirikan sebelum kemerdekaan misal CTC (Central Trading Company) yang kemudian menjadi PT. Panca Niaga.
* sesudah tahun 1950 berdiri perusahaan negara seperti Perusahaan Perkebunan Negara (PPN) sebagai akibat nasionalisasi perusahaan-perusahaan perkebunan milik Belandaoleh pemerintah, kemudian PN PELNI akibat nasionalisasi KPM milik Belanda.
Swasta
Perusahaan swasta adalah perusahaan dengan motivasi utama yaitu mencari keuntungan atau profit motive. Perseroan Terbatas yang selanjutnya disebut perseroan adalah badan hukum yang didirikan berdasarkan perjanjian, melakukan kegiatan usaha dengan modal dasar yang seluruhnya terbagi dalam saham, dan memenuhi persyaratan yang di tetapkan dalam undang-undang ini serta peraturan pelaksanaannya.


V. PEMBANGUNAN DAN PERTUMBUHAN EKONOMI

1.      Pembangunan Ekonomi

Pembangunan ekonomi suatu negara/wilayah tidak akan terjadi manakala tidak ditunjang pertumbuhan ekonomi, namun demikian pertumbuhan ekonomi bukan satu-satunya ukuran keberhasilan pembangunan ekonomi. Pembangunan ekonomi merupakan usaha untuk meningkatkan dan mempertahankan kenaikan produk domestik bruto per kapita dengan memperhatikan pertumbuhan jumlah penduduk dengan memperbaiki struktur ekonomi untuk mencapai kesejahteraan masyarakat.

-                      Tujuan Pembangunan Ekonomi

Tujuan pembangunan ekonomi adalah untuk mencapai kesejahteraan masyarakat dengan sasaran :
1. Meningkatkan persediaan dan pemerataan kebutuhan pokok masyarakat
2. Meningkatkan taraf hidup dengan cara meningkatkan pendapatan, penyediaan lapangan kerja, pemerataan pendidikan, nilai-nilai budaya, dll.
3. Memperluas jangkauan pilihan ekonomi dan sosial dengan membebaskan perbudakan, ketergantungan dan penderitaan

-                      Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pembangunan Ekonomi

1. Faktor-faktor Ekonomi, meliputi sumber daya alam, sumber daya manusia, modal, kewirausahaan dan teknologi (faktor produksi)
2. Faktor Non-Ekonomi, seperti stabilitas ekonomi dan keamanan negara, pelayanan birokrasi yang memihak masyarakat, etos kerja dan kondisi sosial masyarakat.

-                      Indikator Pembangunan  Ekonomi
1. Pertumbuhan Produk Domestik Bruto, yaitu total produksi barang dan jasa yang dihasilkan suatu negara dalam 1 tahun
2. Produk Domestik Bruto per Kapita, negara mengusahakan agar PDB per kapita naik secara simultan (terus-menerus) seiring dengan pertumbuhan penduduk
3. Indeks Kualitas Hidup, merupakan merupakan indeks non-ekonomi untuk mengukur tingkat kesejahteraan masyarakat (Phisical Quality of Life Index). PQLI terdiri atas 3 indikator yaitu kematian bayi, angka harapan hidup, tingkat ‘melek huruf’
4. Indeks Pembangunan Manusia, meliputi indeks gabungan dari indeks harapan hidup, indeks pendidikan, indeks standar hidup yang layak

-                      Masalah Yang Dihadapi Dalam Pembangunan Ekonomi
1. Kemiskinan dan ketimpangan pendapatan
2. Pengangguran
3. Tingkat inflasi yang tinggi
4. Kerusakan sumber daya alam
                                                
2.                  Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi adalah peningkatan hasil produksi (output) dalam tingkatan nyata ekonomi, dan diukur melalui angka perubahan hasil produksi setiap tahunnya dalam jangka yang panjang.

- Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Ekonomi:
a) Sumber Daya Alam (SDA).
Suatu negara yang sumber daya alamnya melimpah, seperti kesuburan tanah, iklim, cuaca, hasil hutan dan tambang, akan mempunyai kesempatan yang besar untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang pesat.

b) Modal dan Teknologi.
Modal dan teknologi sangat penting artinya bagi pertumbuhan ekonomi, karena dipergunakan untuk mengolah SDA yang masih bersifat potensial (belum dimanfaatkan) menjadi SDA yang dapat dipergunakan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Modal dan teknologi mampu mempertinggi tingkat efisiensi, membuka penemuan baru, dan meningkatkan kualitas produksi.

c) Sumber Daya Manusia (SDM).
Keberhasilan pembangunan sangat ditentukan oleh sumber daya manusia, karena manusia merupakan pelaksana pembangunan ekonomi. Semakin tinggi kualitas SDM dalam suatu negara, maka semakin tinggi pula tingkat produktifitas di negara tersebut \
d) Sistem sosial dan sikap masyarakat.
Masyarakat modern akan lebih terbuka dan bersifat positif terhadap perubahan yang secara otomatis ditimbulkan oleh pembangunan ekonomi, sehingga pertumbuhan ekonomi dapat segera terwujud.

e) Luas pasar atau pangsa pasar.
Barang dan jasa yang akan dijual kepada konsumen membutuhkan daerah pemasaran dan pangsa pasar yang tepat, baik di dalam maupun di luar negeri. Semakin luas daerah pemasaran dan pangsa pasar yang dimiliki, akan semakin besar pula peluang untuk mencapai pertumbuhan ekonomi.


No comments:

Post a Comment

Pantai Timur Pangandaran

Pantai Timur Pangandaran
Snorklling

Capoeira Brasil Indonesia

Capoeira Brasil Indonesia

Gabung Aja Di Kiri

Gabung Aja Di Kiri

Roda

Roda

Maculele Performance

Maculele Performance